kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Setelah Boeing 737 NG, giliran Airbus SE A220 yang bermasalah


Rabu, 16 Oktober 2019 / 16:54 WIB
Setelah Boeing 737 NG, giliran Airbus SE A220 yang bermasalah
ILUSTRASI. Logo Airbus di badan pesawat setelah presentasi acara penerbangan di Colomiers dekat Toulouse, Prancis, 6 November 2018.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Dan, mereka mengatakan, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) akan menyelidiki kasus ini. Sebab, mesin Airbus SE A220 merupakan buatan Pratt & Whitney.

Pasca kegagalan mesin di salah satu armada Airbus SE A220 mereka, Deutsche Lufthansa langsung meng-grounded seluruh pesawat pabrikan Airbus Canada Limited Partnership itu, berjumlah 29 unit.

Baca Juga: Pesawat Boeing Garuda dan Sriwijaya alami retak, Kemhub larang terbang

Alhasil, Deutsche Lufthansa membatalkan sekitar 100 penerbangan untuk melakukan inspeksi mesin Pratt & Whitney. Tapi, beberapa Airbus SE A220 telah kembali ke udara setelah pemeriksaan yang sukses.

Deutsche Lufthansa menyebutkan, operasi penuh atas Airbus SE A220 kemungkinan baru pada Kamis (17/10) besok. Hari ini (16/10), mereka terpaksa membatalkan 19 penerbangan.   

Selain Deutsche Lufthansa dan Korean Air, maskapai yang mengoperasikan Airbus SE A220 adalah Delta, Airbaltic, GLTK, Egyptair, dan Air Tanzania.



TERBARU

[X]
×