kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Setelah Boeing 737 NG, giliran Airbus SE A220 yang bermasalah


Rabu, 16 Oktober 2019 / 16:54 WIB
Setelah Boeing 737 NG, giliran Airbus SE A220 yang bermasalah
ILUSTRASI. Logo Airbus di badan pesawat setelah presentasi acara penerbangan di Colomiers dekat Toulouse, Prancis, 6 November 2018.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Dan, mereka mengatakan, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) akan menyelidiki kasus ini. Sebab, mesin Airbus SE A220 merupakan buatan Pratt & Whitney.

Pasca kegagalan mesin di salah satu armada Airbus SE A220 mereka, Deutsche Lufthansa langsung meng-grounded seluruh pesawat pabrikan Airbus Canada Limited Partnership itu, berjumlah 29 unit.

Baca Juga: Pesawat Boeing Garuda dan Sriwijaya alami retak, Kemhub larang terbang

Alhasil, Deutsche Lufthansa membatalkan sekitar 100 penerbangan untuk melakukan inspeksi mesin Pratt & Whitney. Tapi, beberapa Airbus SE A220 telah kembali ke udara setelah pemeriksaan yang sukses.

Deutsche Lufthansa menyebutkan, operasi penuh atas Airbus SE A220 kemungkinan baru pada Kamis (17/10) besok. Hari ini (16/10), mereka terpaksa membatalkan 19 penerbangan.   

Selain Deutsche Lufthansa dan Korean Air, maskapai yang mengoperasikan Airbus SE A220 adalah Delta, Airbaltic, GLTK, Egyptair, dan Air Tanzania.




TERBARU

[X]
×