kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.404.000   -3.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Setelah Boeing 737 NG, giliran Airbus SE A220 yang bermasalah


Rabu, 16 Oktober 2019 / 16:54 WIB
Setelah Boeing 737 NG, giliran Airbus SE A220 yang bermasalah
ILUSTRASI. Logo Airbus di badan pesawat setelah presentasi acara penerbangan di Colomiers dekat Toulouse, Prancis, 6 November 2018.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Dan, mereka mengatakan, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) akan menyelidiki kasus ini. Sebab, mesin Airbus SE A220 merupakan buatan Pratt & Whitney.

Pasca kegagalan mesin di salah satu armada Airbus SE A220 mereka, Deutsche Lufthansa langsung meng-grounded seluruh pesawat pabrikan Airbus Canada Limited Partnership itu, berjumlah 29 unit.

Baca Juga: Pesawat Boeing Garuda dan Sriwijaya alami retak, Kemhub larang terbang

Alhasil, Deutsche Lufthansa membatalkan sekitar 100 penerbangan untuk melakukan inspeksi mesin Pratt & Whitney. Tapi, beberapa Airbus SE A220 telah kembali ke udara setelah pemeriksaan yang sukses.

Deutsche Lufthansa menyebutkan, operasi penuh atas Airbus SE A220 kemungkinan baru pada Kamis (17/10) besok. Hari ini (16/10), mereka terpaksa membatalkan 19 penerbangan.   

Selain Deutsche Lufthansa dan Korean Air, maskapai yang mengoperasikan Airbus SE A220 adalah Delta, Airbaltic, GLTK, Egyptair, dan Air Tanzania.




TERBARU

[X]
×