Sumber: Forbes | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Saham Tesla juga naik setelah muncul kabar bahwa Siddhant Awasthi, kepala divisi Cybertruck, memutuskan hengkang setelah tiga tahun menjabat.
Cybertruck sendiri telah mengalami hampir selusin penarikan (recall) sejak mulai dikirim ke konsumen pada November 2023, setelah sempat tertunda bertahun-tahun karena kendala produksi dan pasokan baterai.
Pemberitahuan recall terbaru mengungkapkan bahwa Tesla baru menjual sekitar 63.619 unit Cybertruck, jauh di bawah target 250.000 unit per tahun yang pernah diprediksi Elon Musk.
Latar Belakang: Kekhawatiran Ekonomi dan Shutdown Terpanjang
Beberapa bulan terakhir, pesimisme terhadap ekonomi AS meningkat di kalangan masyarakat.
Banyak konsumen mulai khawatir dengan dampak ekonomi dari shutdown pemerintah AS yang merupakan terpanjang dalam sejarah negara itu.
Joanne Hsu, Direktur survei sentimen konsumen Universitas Michigan, menulis pekan lalu bahwa semakin lama shutdown berlangsung, semakin besar pula kekhawatiran masyarakat terhadap “dampak negatif bagi perekonomian.”
Tonton: Laba Berkshire Melesat, Buffett Pilih Tumpuk Kas Jadi Rp 6.336 Triliun
Lembaga riset The Conference Board juga mencatat bahwa banyak responden menyebut shutdown pemerintah sebagai kekhawatiran utama, menandakan meningkatnya sikap pesimistis konsumen terhadap prospek ekonomi AS.
Kesimpulan
Kenaikan pasar saham AS setelah kabar kemajuan kesepakatan akhir shutdown membawa tambahan kekayaan besar bagi para miliarder dunia, terutama Elon Musk yang kini semakin jauh meninggalkan pesaingnya. Namun, di balik euforia pasar, situasi ekonomi AS masih dibayangi ketidakpastian akibat dampak shutdown berkepanjangan dan kekhawatiran konsumen terhadap kondisi ekonomi jangka menengah.
Sektor transportasi udara dan teknologi menunjukkan sinyal pemulihan, tetapi tantangan struktural—dari inflasi hingga gangguan pasokan—masih membayangi.













