kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singtel meraih untung US$ 688,62 juta


Jumat, 13 Februari 2015 / 09:48 WIB
Singtel meraih untung US$ 688,62 juta
ILUSTRASI. 4 Cara Reset HP Android dan iPhone dengan Benar, Cek Petunjuknya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/06/02/2015


Sumber: CNBC | Editor: Hendra Gunawan

SINGAPURA. Singapore Telecommunications Limited alias SingTel mengumumkan kinerja keuangan kuartal III-2014. Pertumbuhan pesat bisnis sejumlah perusahaan afiliasi di beberapa negara, menjadi faktor positif pengerek laba bersih perusahaan halo-halo terbesar di wilayah Asia Tenggara tersebut.

Kantor berita CNBC menyebutkan bahwa pada kuartal III 2014 (periode Oktober-Desember), SingTel berhasil mencetak laba bersih senilai S$ 872 juta atau setara US$ 688,62 juta.

Perolehan laba bersih itu meleset dari prediksi lima analis yang disurvei Reuters, yang memprediksi laba bersih perusahaan pelat merah Singapura ini pada kuartal III hanya berjumlah S$ 857 juta.

Kendati demikian, perolehan hasil akhir yang positif itu terjadi di tengah penurunan pendapatan usaha SingTel. Sebab pada kuartal III-2014, raksasa telekomunikasi Singapura tersebut hanya bisa membukukan pendapatan usaha senilai S$ 4,26 miliar alias turun 7,3% dari perolehan setahun silam.

Adapun, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi alias earning before interest taxes depreciation and amortisation (EBITDA) SingTel cenderung stagnan yakni sebesar S$ 1,26 miliar.

Manajemen anak usaha Temasek ini menyatakan, salah satu penyebab penurunan pendapatan karena faktor nilai tukar. Penurunan nilai tukar mata uang dollar Australia telah menyebabkan pembukuan pendapatan usaha dari unit usaha SingTel di Australia juga terpangkas.

Perlu diketahui, pasar luar negeri terbesar SingTel tahun lalu masih terletak di Australia, India dan Indonesia. Manajemen SingTel mengaku kontribusi dari India, lewat afiliasinya Bharti Airtel Limited sangat positif. SingTel saat ini memiliki 32% kepemilikan saham Bharti Airtel.

Manajemen SingTel menyatakan, sudah menyusun kembali target peroleh pendapatan dari anak-anak usaha di luar negeri. "Kami telah memperbarui pedoman pendapatan sebagai akibat dari pelemahan dollar Australia dan menyikapi kondisi saat ini dengan lebih lebih hati-hati," kata Chua Sock Koong, Chief Ececutive Officer (CEO) seperti dikutip CNBC, Kamis (12/2).

Chua Sock menambahkan, secara total jumlah konsumen SingTel hingga kuartal III 2014 masih meningkat 3%, menjadi 501 juta pelanggan.




TERBARU

[X]
×