Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Komandan Pangkalan Angkatan Udara Andersen di pulau Guam mengatakan video angkatan udara China yang tampaknya menunjukkan serangan simulasi terhadap fasilitasnya adalah sebuah propaganda yang dirancang menciptakan permusuhan.
Video itu menunjukkan pembom H-6 berkemampuan nuklir menyerang apa yang tampak seperti Anderson, meskipun tidak secara langsung menyebutkan nama pangkalannya, karena ketegangan regional meningkat dan AS melakukan latihan besar dalam periode dua tahunan di dekat Guam.
"Saya selalu khawatir tentang kemampuan kami untuk melindungi anggota layanan kami dan keluarga mereka," Brigjen Jeremy T. Sloane, komandan Andersen.
Baca Juga: Demi awasi China di perbatasan, India berencana beli drone miliaran dolar dari AS
"Ini adalah video propaganda meskipun kami selalu peduli tentang perlindungan pulau dan perlindungan rakyat kami, video itu sendiri hanyalah propaganda murni yang dirancang untuk memaksa dan memusuhi kami," lanjutnya.
Pemerintah China belum mengomentari video yang mengangkat beberapa adegan dari film Hollywood seperti "Transformers: Revenge of the Fallen", hingga poster hiburan di media sosial China.
Video ini dirilis pada 19 September di akun Weibo angkatan udara China, di tengah-tengah latihan Valiant Shield pada 14-25 September. Sloane berkata Valiant Shield akan dilanjutkan sesuai jadwal.
Baca Juga: Jumlah kamp penahanan muslim Uighur di China ternyata banyak sekali & terus diperluas
“Latihan itu sendiri akan berjalan sesuai rencana karena dirancang untuk memastikan bahwa kami terlatih dan siap untuk melakukan sendiri di berbagai operasi di Indo-Pasifik dan untuk mendukung sekutu dan mitra kami,” paparnya.
Guam adalah rumah bagi fasilitas militer utama AS, termasuk pangkalan udara, yang akan menjadi kunci untuk menanggapi konflik apa pun di kawasan Asia-Pasifik.
Baca Juga: Viral, beredar video tentara China menangis saat berangkat ke perbatasan India
Video itu juga muncul ketika China melakukan latihan hari kedua di dekat Taiwan yang diklaim China, untuk mengungkapkan kemarahan atas kunjungan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS ke Taipei.
H-6 telah terlibat dalam beberapa penerbangan China di sekitar dan dekat Taiwan, menurut angkatan udara Taiwan, termasuk yang minggu lalu.