kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sony bukukan rekor laba karena permintaan selama pandemi melonjak


Kamis, 05 Agustus 2021 / 14:27 WIB
Sony bukukan rekor laba karena permintaan selama pandemi melonjak
ILUSTRASI. Sony bukukan rekor laba karena permintaan perangkat elektronik dan hiburan selama pandemi melonjak.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Sony Corp menaikkan prospek pendapatannya setelah mencatat rekor laba operasi karena terbantu permintaan untuk konsol PlayStation 5, TV, musik, dan film saat pandemi masih memaksa orang-orang tetap di rumah

Mengutip Reuters, laba operasional Sony untuk kuartal yang berakhir 30 Juni 2021 tumbuh menjadi ¥ 280,1 miliar  atau setara US$ 2,57 miliar, dari ¥ 221,7 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Laba tersebut juga melampaui perkiraan analis yang memprediksi senilai  ¥ 207,96 miliar.

Dengan pencapaian tersebut, Sony menaikkan perkiraan laba untuk tahun ini hingga Maret 2022 menjadi ¥ 980 miliar dari yang sebelumnya hanya  ¥ 930 miliar. Alasannya karena gelombang baru infeksi COVID-19 yang melanda dunia masih menyebabkan pembatasan terjadi sehingga permintaan untuk perangkat dan konten masih akan meningkat

Meski demikian, Sony menyebut, kendala rantai pasokan semikonduktor masih menjadi tantangan. Imbasnya, akan menyulitkan memproduksi konsol game PlayStation yang cukup untuk memenuhi permintaan.

Baca Juga: Konsol game PS3 masih mendapatkan update sistem meski umurnya hampir 15 tahun

Asal tahu saja, Sony memperkirakan akan menjual 14,8 juta unit PS5 di tahun fiskal ini. Diluncurkan di pasar inti pada November 2020, konsol yang dijual seharga US$ 500 memang relatif terjual dengan cepat.

"Kami menggunakan banyak semikonduktor dan itu menjadi sumber perhatian. Namun, kami telah mengamankan chip yang cukup untuk mencapai target produksi itu" kata Chief Financial Officer Sony Hiroki Totoki

Perusahaan ini melihat konsol game sebagai cara untuk menghubungkan konsumen elektroniknya dengan bisnis kontennya yang berkembang dengan mendorong unduhan game online dan mendaftar untuk layanan berlangganan.

Saat merampingkan bisnis elektroniknya, Sony meningkatkan konten hiburan dan bisnis distribusinya. Pada bulan Desember tahun lalu, Sony setuju membeli bisnis animasi AT&T Inc, Crunchyroll dengan 3 juta pelanggan di seluruh dunia dan di bulan Juni, mereka membeli Housemarque yang merupakan pembuat perangkat lunak game Finlandia.

Sony juga meningkatkan penawaran film pada layanan streaming yang ditawarkan oleh Walt Disney Co dan Netflix karena pandemi menunda rilis bioskop.

Ke depan, Sony mengindikasikan bahwa mereka akan terus memperluas bisnis kontennya melalui akuisisi. Sony akan menghabiskan  dana ¥ 2 triliun selama tiga tahun ke depan untuk investasi strategis, termasuk dorongan memperluas pelanggan ke layanan game dan hiburan.

Selanjutnya: PS5 terjual 10 juta unit secara global, penjualannya tercepat dalam sejarah Sony




TERBARU

[X]
×