kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.694   54,00   0,32%
  • IDX 8.082   21,36   0,26%
  • KOMPAS100 1.120   4,10   0,37%
  • LQ45 795   0,85   0,11%
  • ISSI 282   1,24   0,44%
  • IDX30 417   0,95   0,23%
  • IDXHIDIV20 475   0,53   0,11%
  • IDX80 123   0,36   0,29%
  • IDXV30 132   0,21   0,16%
  • IDXQ30 131   0,22   0,17%

S&P Global Perkirakan Harga Minyak Brent Turun ke US$ 55 per Barel Akhir Tahun


Senin, 08 September 2025 / 10:15 WIB
S&P Global Perkirakan Harga Minyak Brent Turun ke US$ 55 per Barel Akhir Tahun
ILUSTRASI. Ilustrasi Pompa angguk tambang minyak. Harga minyak mentah Brent berpeluang turun ke sekitar US$ 55 per barel pada akhir tahun ini, menurut proyeksi S&P Global.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah Brent berpeluang turun ke sekitar US$ 55 per barel pada akhir tahun ini, menurut proyeksi S&P Global.

Hal itu disampaikan Co-President S&P Global Commodity Insights, Dave Ernsberger, dalam konferensi Asia Pacific Petroleum Conference, Senin (8/9).

Saat ini, harga kontrak berjangka minyak Brent tercatat naik tipis 0,5% menjadi US$ 65,84 per barel pada Senin. 

Kenaikan tersebut terjadi setelah OPEC+ sepakat untuk menambah produksi mulai Oktober, namun dengan laju yang lebih lambat dibanding bulan-bulan sebelumnya, seiring ekspektasi permintaan global yang melemah.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Setelah OPEC+ Setujui Kenaikan Produksi Lebih Lambat Mulai Oktober

“Kami masih melihat harga akan bergerak turun mendekati US$ 55 per barel seiring OPEC melanjutkan pelepasan produksi ke pasar,” ujar Ernsberger.

Ia menambahkan, harga bisa jatuh lebih rendah jika terjadi surplus besar, pasokan minyak Rusia terus mengalir ke pasar, pembangunan stok berhenti, dan sebagian suplai masuk ke inventori komersial. 

Kondisi itu dapat memicu terbentuknya contango, yakni situasi ketika harga kontrak jangka pendek lebih rendah dibanding kontrak jangka panjang, yang menandakan pasokan cukup berlimpah.

Baca Juga: OPEC+ Diperkirakan Kembali Kerek Produksi Minyak Mulai Oktober 2025

Sebagai catatan, harga *dated Brent* menjadi acuan bagi lebih dari 60% perdagangan minyak mentah global dan menjadi dasar bagi kontrak berjangka minyak.

Selanjutnya: Rupiah Jisdor Menguat 0,13% ke Rp 16.438 per Dolar AS di Pekan Pertama September 2025

Menarik Dibaca: Ketahui Skor Kredit Anda dengan Mudah di Aplikasi MyIdScore




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×