kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

S&P: Jika suku bunga negatif kian dalam, bank regional Jepang terpukul paling parah


Selasa, 29 Oktober 2019 / 11:24 WIB
S&P: Jika suku bunga negatif kian dalam, bank regional Jepang terpukul paling parah
ILUSTRASI. Uang kertas 10.000 yen Jepang. REUTERS/Yuriko Nakao/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. S&P Global Ratings memperingatkan, bank-bank regional Jepang akan mengalami penurunan laba operasi inti sebesar 21% jika bank sentral memperdalam kebijakan suku bunga negatif. Dengan kata lain, S&P memperingatkan potensi meningkatnya bahaya dari program stimulus yang sudah masif.

S&P menyontohkan dalam laporan terbarunya, pemotongan suku bunga acuan sebesar 0,1% poin dalam target kebijakan jangka pendek BOJ juga akan mengurangi laba operasional inti dari bank komersial sebesar 6%.

"Bank-bank regional akan mengalami sakit kepala akut jika bank sentral negara itu memangkas suku bunga lebih lanjut. Dan bank regional akan terpukul paling parah," katanya seperti yang dilansir Reuters.

Baca Juga: Empat mata uang Asia tak bertenaga terhadap the greenback hari ini, siapa saja?

Peringatan itu muncul menjelang tinjauan tingkat suku bunga BOJ yang berakhir pada hari Kamis. Market memprediksi, BOJ akanĀ  mempertahankan kebijakannya. Meski demikian, BOJ menekankan kesiapannya untuk menambah stimulus jika risiko luar negeri mengancam pemulihan ekonomi Jepang yang rapuh.

"Bank-bank regional sangat rentan terhadap pukulan dari tingkat suku bunga negatif yang lebih dalam karena keuntungan mereka lebih bergantung pada pinjaman domestik daripada rekan-rekan mereka yang lebih besar," papar S&P.

Berdasarkan data untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret, 10 dari 64 bank regional Jepang telah kehilangan uang dalam bisnis pinjaman mereka, kata laporan itu.

Baca Juga: Kuroda: Bank of Japan bisa memangkas suku bunga jangka pendek bila diperlukan

S&P juga menguraikan, pemangkasan lebih lanjut terkait tingkat suku bunga negatif akan mendongkrak jumlah bank regional yang terpukul menjadi 56 bank, atau 88% dari total bank regional.

Di bawah kebijakan yang dijuluki kontrol kurva hasil (YCC), BOJ memandu suku bunga jangka pendek di level -0,1% dan obligasi pemerintah 10-tahun memiliki kupon sekitar 0% untuk membantu bank sentral mencapai target inflasi sebesar 2%. Target itu sejauh ini terbukti sulit tercapai. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa BOJ harus meningkatkan stimulus atau menurunkan targetnya.

Baca Juga: Ada peluang BI pangkas suku bunga pada RDG pekan ini, pasar obligasi masih menarik

Sebelumnya, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda telah mengisyaratkan bahwa melanjutkan kebijakan suku bunga negatif akan menjadi salah satu opsi utama jika BOJ ingin melakukan pelonggaran. Akan tetapi, banyak kritik yang dilontarkan atas rencana tersebut. Alasannya, dengan memangkas suku bunga lanjutan, hal itu lebih banyak dampak negatif ketimbang positifnya. Di sisi lain, kebijakan itu juga memukul keuntungan bank komersial dan mencegah mereka untuk meningkatkan pinjaman.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×