kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Lanka Akan Membayar US$ 72,6 Juta untuk Membeli 90.000 Ton Minyak Rusia


Minggu, 29 Mei 2022 / 05:45 WIB
Sri Lanka Akan Membayar US$ 72,6 Juta untuk Membeli 90.000 Ton Minyak Rusia


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - KOLOMBO. Menteri Energi Sri Lanka mengayakan, Sri Lanka akan membayar US$ 72,6 juta ntuk membeli 90.000 ton minyak Rusia yang berlabuh di pelabuhan Kolombo. Pembelian ini dilakukan seiring langkah Sri Lanka untuk memulai kembali pengoperasian satu-satunya kilang di negara itu.

Mengutip Reuters, Minggu (29/5), Sri Lanka berjuang untuk membayar impor bahan bakar, makanan dan obat-obatan karena kekurangan mata uang asing. Krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya juga telah memaksa negara itu default pada beberapa utang luar negeri.

Menteri Tenaga Listrik mengatakan, seperti negara-negara Asia lainnya, Sri Lanka ingin beralih ke tender minyak mentah jangka panjang untuk melakukan lindung nilai terhadap harga spot minyak mentah yang tinggi, tetapi berkurangnya cadangan devisa telah menghambat ambisiny.

"Saya telah menjangkau beberapa negara, termasuk Rusia, untuk dukungan impor minyak mentah dan produk minyak lainnya," kata Menteri Tenaga dan Energi Kanchana Wijesekera kepada wartawan.

Baca Juga: Sri Lanka Kerek Harga BBM ke Rekor Tertinggi, Warga Diimbau Tinggal di Rumah

Pengiriman 90.000 ton minyak dipesan melalui Coral Energy yang berbasis di Dubai, kata Wijesekera, seraya menambahkan bahwa pembayaran itu akan memfasilitasi dimulainya kembali satu-satunya kilang di negara itu, yang telah ditutup sejak 25 Maret.

"Pengiriman berikutnya juga akan dipesan dari perusahaan yang sama. Dalam dua minggu ke depan dibutuhkan konsinyasi lagi agar kilang tetap berjalan," kata Wijesekera.

Antrean kendaraan roda dua dan mobil di luar SPBU, yang terkadang panjangnya bermil-mil, telah menjadi pemandangan yang tidak asing lagi bagi warga Sri Lanka tahun ini, dengan harga minyak dunia yang tinggi memperburuk kesengsaraan mereka.

Wijesekera memperkirakan bahwa Sri Lanka akan membutuhkan US$ 568 juta untuk membayar selusin pengiriman bahan bakar yang dibutuhkan pada bulan Juni.

Baca Juga: Potensi Krisis Pangan Sri Lanka di Depan Mata, Ribuan Orang Antre Gas Untuk Memasak

Negara ini sedang berjuang untuk membayar US$ 31 juta untuk pengiriman minyak tungku yang berlabuh di pelabuhan Kolombo. Ceylon Petroleum Corporation (CPC) yang dikelola negara membutuhkan US$ 735 juta untuk melunasi letter of credit untuk pembelian minyak sebelumnya.

Pada akhir April, total cadangan devisa Sri Lanka sebesar US$ 1,82 miliar.

Protes telah mengguncang Sri Lanka dalam beberapa hari terakhir, dengan demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa karena krisis keuangan. ($1 = 359.000 Rupee Sri Lanka)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×