Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa virus corona bisa dua kali lebih menular dari yang diperkirakan sebelumnya saat menyebar pertama kali muncul di Wuhan, China.
Para epidemiolog sebelumnya memperkirakan bahwa setiap orang dengan Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru ini, rata-rata menginfeksi dua hingga tiga orang, berdasarkan kasus awal di kota Wuhan.
Baca Juga: Peneliti: Mutasi baru virus corona bisa bikin usaha pembuatan vaksin jadi sia-sia
Namun para peneliti di Amerika Serikat mengatakan bahwa kekacauan di Wuhan ketika infeksi di sana meningkat pada awal tahun ini mungkin telah menghasilkan data yang tidak lengkap dan gambaran yang menyimpang.
Dilansir dari South China Morning Post, perkiraan baru oleh Laboratorium Nasional Los Alamos di New Mexico adalah bahwa mereka yang membawa virus corona di Wuhan menyebarkannya kepada rata-rata 5,7 manusia.
Temuan ini dapat membantu para ahli kesehatan masyarakat untuk memperbaiki strategi penahanan dan vaksinasi mereka.
Dalam studi mereka, yang diterbitkan minggu lalu dalam jurnal Emerging Infectious Diseases, para peneliti yang dipimpin oleh Steven Sanche dan Lin Yen-ting, menulis bahwa tidak tersedianya reagen diagnostik pada awal wabah, perubahan intensitas pengawasan dan definisi kasus, dan pasien yang membanjiri sistem perawatan mengacaukan perkiraan pertumbuhan wabah.
Baca Juga: Singapura wajibkan semua orang memakai masker, dendanya mencapai belasan juta rupiah
Penelitian Los Alamos menganalisis sekitar 140 pasien awal di luar provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya, untuk memproyeksikan seberapa intens virus corona menyebar dari Wuhan. Sebagian besar kasus awal di provinsi lain memiliki hubungan epidemiologis atau paparan ke Wuhan.
"Pada saat kasus dikonfirmasi di provinsi di luar Hubei, semua provinsi di China memiliki akses ke alat diagnostik dan terlibat dalam pengawasan aktif para pelancong di Wuhan," kata para peneliti.
“Sistem perawatan kesehatan di luar Hubei belum kewalahan dengan kasus dan secara aktif mencari kasus positif pertama mereka, yang mengarah ke bias yang jauh lebih rendah dalam pelaporan,” lanjutnya.
Para peneliti AS juga menggunakan data ponsel untuk memperkirakan jumlah pelancong harian yang keluar masuk Wuhan.
Baca Juga: Peneliti Harvard sebut virus corona bisa menyebar hingga dua tahun ke depan
Proyeksi mereka kemudian dibandingkan kembali dengan pola angka kematian di Wuhan, yang lebih jelas dan konsisten daripada data kota lainnya tentang wabah ini.
Mereka menemukan bahwa alih-alih mengambil enam hingga tujuh hari untuk jumlah orang yang terinfeksi menjadi dua kali lipat seperti yang diperkirakan sebelumnya, ternyata hanya dibutuhkan 2,3 hingga 3,3 hari untuk melakukannya.
Berdasarkan pada intensitas wabah awal yang baru diperkirakan, tim peneliti mengatakan bahwa untuk mencapai apa yang disebut kekebalan kawanan akan membutuhkan setidaknya 82% orang untuk kebal untuk menghentikan penyebaran penularan dalam suatu populasi.
Bukan sekitar 60% seperti yang disarankan penelitian sebelumnya.
Baca Juga: Wah, pembeli mobil di China malah diberi uang oleh pemerintah