Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
DUBAI. Badan Moneter Internasional (IMF) memprediksi, pertumbuhan ekonomi di Timur Tengah dan Afrika Utara yang merupakan negara-negara pengekspor minyak akan tumbuh pesat tahun depan. Kondisi itu dipicu oleh meningkatnya produksi minyak di kawasan tersebut.
Dalam laporan Economic Outlook yang dirilis kemarin (24/10), Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara tersebut akan melesat 5% di 2011 setelah tumbuh 3,8% di tahun ini dan 1,1% di 2009. Adanya prediksi tersebut menempatkan negara-negara pengekspor minyak tumbuh lebih tinggi dibanding negara-negara maju, yang saat ini tengah berjuang untuk dapat lepas dari resesi ekonomi terburuk sejak Perang Dunia II.
Laporan IMF menulis, perekonomian di kawasan Teluk, yang juga termasuk Arab Saudi, akan terdongkrak oleh kenaikan kapasitas produksi minyak menjadi 26 juta barel per hari di 2011 dari 25 juta barel per hari di 2010.
"Bagi negara pengekspor minyak, aktivitas perekonomian akan naik secara signifikan," tulis IMF.
Tak ayal, surplus neraca perdagangan gabungan dari negara-negara tersebut juga akan melonjak sekitar US$ 80 miliar jika dilihat berdasarkan prediksi harga minyak saat ini.