Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keluarga Rupert Murdoch akhirnya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pertarungan panjang terkait suksesi atas kerajaan media sang taipan.
Dalam pengumuman resmi News Corp pada Senin, disampaikan bahwa Lachlan Murdoch, putra sulung Rupert, akan memegang kendali atas portofolio media raksasa yang mencakup Fox News, The Wall Street Journal, The New York Post, dan The Times.
Kesepakatan ini memastikan bahwa media milik Murdoch akan tetap mempertahankan arah konservatifnya, bahkan setelah sang patriark yang kini berusia 94 tahun meninggal dunia.
Struktur Baru dan Kendali Trust Keluarga
Berdasarkan perjanjian, Lachlan (54), yang saat ini menjabat sebagai Chairman News Corp sekaligus CEO Fox, akan memiliki hak suara tunggal dalam trust keluarga baru yang mengendalikan kepemilikan saham mayoritas di Fox Corporation dan News Corp. Trust tersebut akan berlaku hingga tahun 2050.
Baca Juga: Donald Trump Berniat Menyelamatkan Taipan Media Hong Kong Jimmy Lai
Sementara itu, dua adik perempuannya yang lebih muda, Grace dan Chloe, akan tetap menjadi penerima manfaat trust tersebut.
Namun, tiga kakak tertua Lachlan — James, Elizabeth, dan Prudence — setuju untuk melepas kepemilikan mereka di trust lama. Sebagai kompensasi, ketiganya menerima pembagian setara dari penjualan ekuitas, yang diperkirakan bernilai sekitar $3,3 miliar.
Di bawah kesepakatan ini, ketiga saudara tersebut juga menandatangani perjanjian jangka panjang yang melarang mereka membeli saham Fox Corporation dan News Corp maupun mengambil tindakan tertentu terhadap perusahaan.
Latar Belakang Konflik Suksesi
Pertarungan hukum dalam keluarga Murdoch mencuat pada 2023, ketika Rupert berusaha mengubah struktur trust untuk memberikan kendali penuh kepada Lachlan setelah kematiannya.
Upaya tersebut mendapat perlawanan dari James, Elizabeth, dan Prudence, yang awalnya akan mewarisi kendali setara bersama Lachlan.
Pada Desember 2023, pengadilan probate di Nevada menolak permohonan perubahan trust tersebut, bahkan menyebutnya sebagai “rekayasa yang dirancang untuk mengabadikan kendali Lachlan Murdoch.”
Stabilitas vs. Kekhawatiran Media Pluralisme
Pengamat menilai kesepakatan ini akan membawa stabilitas bagi bisnis Murdoch, meski di sisi lain memicu kekhawatiran tentang keberagaman media.
Baca Juga: 10 Tanda Anda Meningkat dari Kelas Menengah Menjadi Orang Kaya, Apa Saja?
Menurut Lynne Vincent, Associate Professor di Syracuse University, hasil akhir ini tidak mengejutkan. “Rupert Murdoch terkenal agresif dalam mendapatkan apa yang ia inginkan, dan kali ini ia ingin Lachlan mengendalikan Fox Corp dan News Corp. Itu yang akhirnya terjadi,” ujarnya kepada Al Jazeera.
Vincent menambahkan, kendali Lachlan akan menjamin “business as usual” di media-media tersebut, karena pandangan dan nilai yang dianutnya serupa dengan sang ayah.
Namun, Andrew Dodd, Direktur Centre for Advancing Journalism di University of Melbourne, menyebut kesepakatan ini sebagai “kabar buruk bagi keragaman dan pluralisme media.”
Ia menilai bahwa media Murdoch akan tetap berada pada jalur konservatif dan reaktif, seperti yang sudah berlangsung selama lima dekade terakhir.