CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Taiwan: Pertahanan perlu diperkuat, kami butuh lebih banyak teman


Kamis, 28 Oktober 2021 / 12:11 WIB
Taiwan: Pertahanan perlu diperkuat, kami butuh lebih banyak teman
ILUSTRASI. Perayaan Hari Nasional di depan Gedung Kepresidenan di Taipei, Taiwan, Sabtu (10/10/2020). REUTERS/Ann Wang.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PRAHA. Dengan hanya 15 sekutu diplomatik di dunia, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu pada Rabu (27/10) mengatakan, pihaknya memerlukan lebih banyak teman untuk memperkuat pertahanan.

Komentar Wu tersebut tidak lepas dari meningkatnya ketegangan antara Taiwan dan China dalam beberapa minggu terakhir. China terlihat semakin gencar memberikan tekanan, baik secara militer maupun politik.

"Situasi (di Selat Taiwan) semakin tegang dan nampaknya semakin berbahaya. Ada beberapa hal yang telah kami lakukan dan coba lakukan lagi dan lagi. Pertama adalah meningkatkan kemampuan pertahanan kami," ungkap Wu setelah bertemu dengan pejabat tertinggi kedua Republik Ceko, Ketua Senat Milos Vystrcil di Praha.

Baca Juga: Hadapi ancaman China, Joe Biden pastikan AS akan mendukung ASEAN

Dilansir dari Reuters, Wu menyadari, kelemahan dari segi pertahanan tersebut adalah salah satu faktor yang mengundang upaya agresi. Untuk saat ini, Taiwan sedang berupaya mencari teman internasional baru.

Posisi Taiwan secara internasional hingga saat ini terbilang masih cukup lemah. Negara berpenduduk 23,5 juta jiwa tersebut masih terus dipromosikan sebagai bagian dari China. Hanya 15 negara di dunia, kebanyakan merupakan negara kecil, yang mengakui kedaulatan Taiwan.

Beberapa minggu terakhir, intensitas kehadiran militer China di sekitar wilayah Taiwan semakin meningkat. Jangkauannya tercatat lebih luas dari wilayah udara teritorial Taiwan yang dipantau dan dipatroli oleh Taiwan, membuatnya semakin sulit untuk dicegah.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan, meskipun negara itu tidak mengejar perlombaan senjata dengan China, pihaknya bertekad untuk tidak tunduk pada China.

"Taiwan tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata dengan militer China dan tidak akan mencari konfrontasi militer, berharap untuk hidup berdampingan secara damai di seberang selat itu," kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Jepang perkuat hubungan dengan ASEAN, demi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka

Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Taiwan menegaskan, Taiwan akan melakukan yang terbaik untuk mempertahankan kedaulatan negara dan tidak akan pernah menyerah di bawah tekanan.

Taiwan kini masih mendapat dukungan kuat dari AS, termasuk dalam memperjuangkan eksistensinya di forum internasional.

Para pejabat AS dan Taiwan telah bertemu secara virtual pada Jumat (22/10) pekan lalu untuk melakukan diskusi yang berfokus pada mendukung kemampuan Taiwan untuk berpartisipasi secara bermakna di PBB.

"Para perwakilan AS menegaskan kembali komitmennya terhadap partisipasi Taiwan di WHO dan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, dan membahas cara-cara untuk menyoroti kemampuan Taiwan untuk berkontribusi pada upaya dalam berbagai masalah," sebut pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS, seperti dikutip Reuters.

Selanjutnya: Amerika Serikat kembali berupaya menjamin partisipasi Taiwan di PBB



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×