kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Taiwan Tawarkan Tarif Menarik untuk AS Sebagai Dasar Negosiasi dengan Trump


Senin, 07 April 2025 / 20:12 WIB
Taiwan Tawarkan Tarif Menarik untuk AS Sebagai Dasar Negosiasi dengan Trump
Presiden Taiwan, Lai Ching-te, mengusulkan negosiasi tarif nol dengan Amerika Serikat (AS) sebagai dasar pembicaraan perdagangan.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TAIPEI. Presiden Taiwan, Lai Ching-te, mengusulkan negosiasi tarif nol dengan Amerika Serikat (AS) sebagai dasar pembicaraan perdagangan. 

Ia menegaskan bahwa Taiwan akan menghapus hambatan perdagangan tanpa menerapkan tindakan balasan serta memastikan peningkatan investasi perusahaan Taiwan di AS.

Langkah ini disampaikan setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif impor baru pada Rabu lalu. 

Baca Juga: Taiwan Incar Tarif Nol dengan AS, Janjikan Lebih Banyak Investasi

Kebijakan tersebut menetapkan bea masuk lebih tinggi bagi sejumlah mitra dagang, termasuk Taiwan, yang menghadapi tarif hingga 32% untuk beberapa produknya. Namun, kebijakan ini tidak berlaku untuk semikonduktor, ekspor utama Taiwan.

Dalam pesan video yang dirilis oleh kantornya, Lai mengakui bahwa ketergantungan Taiwan pada perdagangan membuat ekonomi negara tersebut rentan terhadap tarif baru. 

Namun, ia meyakini dampaknya dapat diminimalkan melalui negosiasi. Lai menyarankan agar pembicaraan tarif antara Taiwan dan AS mengacu pada Perjanjian Perdagangan Bebas AS-Kanada-Meksiko.

Lai menegaskan bahwa Taiwan tidak akan menerapkan pembalasan tarif dan komitmen investasi perusahaan Taiwan di AS tetap berjalan selama sesuai dengan kepentingan nasional. 

Baca Juga: Menanti Kepastian Tarif Trump, Dolar AS Mulai Melemah

Salah satu bentuk investasi tersebut adalah pengumuman Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang akan menanamkan tambahan dana sebesar US$ 100 miliar di AS.

Selain TSMC, industri lain seperti elektronik, informasi dan komunikasi, petrokimia, serta gas alam juga berpotensi meningkatkan investasi di AS. 

Taiwan juga sedang mempertimbangkan pembelian produk pertanian, industri, dan energi dalam skala besar dari AS. Di sektor pertahanan, Kementerian Pertahanan Taiwan telah mengajukan rencana pembelian senjata dari AS, yang menurut Lai akan diupayakan secara aktif.

Lai menambahkan bahwa Taiwan akan secara proaktif mengatasi hambatan perdagangan nontarif guna memperlancar negosiasi dengan AS. Hambatan ini menjadi salah satu indikator yang digunakan AS dalam menilai kewajaran perdagangan.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Umumkan Investasi US$3 Miliar untuk Infrastruktur Pelabuhan

AS merupakan pendukung utama Taiwan di kancah internasional dan pemasok utama persenjataannya, meskipun kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. 

Sementara itu, Taiwan terus menghadapi tekanan politik dan militer dari China, yang mengklaim pulau tersebut sebagai bagian dari wilayahnya.

Menanggapi situasi global yang menantang, Lai menegaskan bahwa Taiwan telah menghadapi berbagai krisis besar sebelumnya dan berhasil melewatinya. Ia optimistis bahwa Taiwan dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk membangun ekonomi yang lebih tangguh.

Selanjutnya: Valas Utama Bergerak Menguat Terhadap Dolar AS, Mana yang Lebih Menarik?

Menarik Dibaca: Dominan Cerah, Ini Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (8/4)



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×