kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak Ada Meja Panjang 6 Meter saat Putin Menjamu Jokowi, Mengapa?


Sabtu, 02 Juli 2022 / 04:20 WIB
Tak Ada Meja Panjang 6 Meter saat Putin Menjamu Jokowi, Mengapa?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Menurut kolumnis Paul Dallison dalam tulisannya di Politico (11/2/2022), meja panjang Putin bertujuan agar tamu merasa tidak nyaman, termasuk tentunya demi menjaga jarak. 

Menggunakan furnitur untuk membuat tamu tidak nyaman juga terjadi saat Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menjamu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen beserta Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Ankara pada April 2021. 

Ursula tidak mendapat kursi sehingga terpaksa duduk di sofa agak berjauhan dengan Erdogan dan Charles Michel. Peristiwa itu dikenal sebagai Sofagate. 

Taktik long table diplomacy ini kemungkinan juga berpengaruh pada hasil pertemuan Putin dengan Macron. 

Ketika berangkat dari Perancis, Macron dengan sangat pede menjanjikan pembicaraan intens dengan Putin untuk mencari solusi bersejarah dalam perang Rusia-Ukraina. 

Namun, setelah lima jam pembicaraan di meja panjang Putin, Macron pulang dengan tangan hampa. 

Baca Juga: Jokowi Mengundang Zelenskyy ke Bali

Menurut The Guardian, meja panjang Putin adalah unjuk kekuatan untuk menaklukkan Macron. 

Walaupun identik dengan Putin, meja panjang itu sebenarnya sudah ada sejak lama di Kremlin, tepatnya saat masa pemerintahan Boris Yeltsin sebagai presiden pertama Rusia pada 1991-1999. 

Renato Pologna pengusaha OAK Furniture di Italia mengeklaim sebagai pembuat meja panjang Putin itu, dikutip dari Al Jazeera. Pologna membuatnya sesuai pesanan dan diantar ke Kremlin pada 1995. Itu adalah pesanan terbesarnya sepanjang masa. 

Dikutip dari Forbes (14/4/2022), sebelumnya ada beberapa pertemuan saat meja panjang Putin tidak dipakai untuk menjamu tamu Presiden Rusia itu. 
Contohnya saat Putin bertemu Presiden China Xi Jinping dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dalam pertemuan terpisah pada Februari 2022. 

Pertemuan Putin dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada 25 Juni 2022 juga tidak dilakukan di meja panjang Kremlin, melainkan di kota Saint Petersburg. 

Baca Juga: Tiba Di Moskow, Jokowi Disambut Pejabat Federasi Rusia

Terbaru, meja panjang Putin kembali "absen" saat Jokowi ke Rusia pada Kamis (30/6/2022) dan digantikan meja kotak kecil. 

China, Belarus, dan Kazakhstan merupakan sekutu Rusia, sedangkan Putin menganggap Indonesia sebagai negara sahabat. 

Ketika Putin bertemu Jokowi, Presiden Rusia sejak 2012 itu memastikan bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara sahabat yang akan mendapatkan dukungan dari Moskwa tentang suplai produk pertanian. 

"Kami siap untuk sepenuhnya memenuhi permintaan produk pertanian dari Indonesia dan negara-negara sahabat lainnya untuk nitrogen, fosfat, pupuk kalium, dan bahan baku untuk produksi mereka,” ujar Putin, dikutip dari kantor berita Rusia, TASS. 

Pada Maret 2022 Rusia merilis daftar negara tak bersahabat. Amerika Serikat menempati posisi teratas, dan di Asia ada Jepang, Korea Selatan, Taiwan, serta Singapura. Adapun tujuan Jokowi ke Rusia adalah membawa misi damai menyudahi perang di Ukraina serta membahas krisis pangan global. 

Dalam pertemuan itu meja panjang Putin tidak tampak, dan kedua presiden bersalaman usai konferensi pers bersama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Putin Tidak Pakai Meja Panjang Saat Bertemu Jokowi di Rusia?"
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara




TERBARU

[X]
×