CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Tak mau cabut kartun Nabi Muhammad, boikot produk Prancis meluas


Selasa, 27 Oktober 2020 / 05:30 WIB
Tak mau cabut kartun Nabi Muhammad, boikot produk Prancis meluas
ILUSTRASI. Tak mau cabut kartun Nabi Muhammad, boikot produk Prancis meluas. Presidential Press Office/Handout via REUTERS/AWW/djo


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Ankara. Pernyataan Presiden Prancis terkait kartun Nabi Muhammad SAW berbuntut panjang. Kini semakin banyak negara yang melakukan boikot produk Prancis.

Terbaru, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara tegas meminta warganya tidak membeli produk buatan Prancis. Boikot atas produk "Negeri Anggur" sudah muncul di supermarket Qatar dan Kuwait, dengan seruan larangan beli juga muncul di Yordania.

Seruan boikot terhada produk dari Perancis ini merupakan babak baru ketegangan dua negara anggota NATO itu, setelah Paris bersikap tegas terhadap kelompok atau individu ekstremis. "Seperti yang sudah disebutkan di Perancis 'jangan beli produk Turki'. Saya meminta rakyat saya jangan membeli apa pun produk mereka," kata dia.

 Ini merupakan serangan kedua Erdogan terhadap Perancis, setelah pada akhir pekan kemarin dia menyindir Presiden Emmanuel Macron. Saat itu, dia menyebut Macron harus melakukan pemeriksaan kejiwaan, dan berdampak kepada Paris yang memanggil duta besar Turki. Dilansir AFP Senin (26/10/2020), relasi Ankara dengan Barat sudah merenggang menyusul upaya kudeta untuk menjatuhkan Erdogan pada 2016.

Baca juga: Brosur Tupperware Oktober 2020 khusus perabotan makan segera berakhir

Namun kerenggangan Turki dan Perancis sudah berlangsung bertahun-tahun, dengan isu yang mencakup Libya, Suriah, dan eksplorasi gas di Mediterania. Sementara Erdogan dan Macron sudah bersitegang terutama berkaitan kritikan Paris atas keterlibatan Ankara di wilayah konflik, seperti Nagorno-Karabakh.

Ketegangan baru ini dipicu oleh rencana Emmanuel Macron untuk "membersihkan Islam di Perancis dari pengaruh asing" pada awal Oktober ini. "Pemimpin Eropa seharusnya memberi tahu Presiden Perancis untuk menghentikan kampanye kebencian terhadap Muslim," kata Erdogan saat itu.

Sekitar 18 bulan sebelum pemilihan, Macron sempat berseloroh bahwa Islam "adalah agama yang tengah mengalami krisis di seluruh dunia". Dia lalu menuai kemarahan dari dunia Islam karena berjanji bahwa negaranya tidak akan menurunkan kartun Nabi Muhammad yang kontroversial.

Karena kartun itu, guru Sejarah dan Geografi bernama Samuel Paty dipenggal oleh remaja Chechen berusia 18 tahun dua pekan lalu. Paty dibunuh saat sedang berjalan pulang setelah menunjukkan kartun tersebut sebagai bagian dari materi kebebasan berekspresi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erdogan Minta Warga Turki agar Boikot Produk Perancis",


Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo

Selanjutnya: Tak dapat BLT UMKM, daftar bantuan UKM Facebook saja, ini caranya


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×