kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taliban kirim ratusan pejuang untuk rebut Lembah Panjshir


Senin, 23 Agustus 2021 / 10:40 WIB
Taliban kirim ratusan pejuang untuk rebut Lembah Panjshir
ILUSTRASI. Mantan Mujahidin memegang senjata untuk mendukung pasukan Afghanistan dalam perang mereka melawan Taliban, di pinggiran provinsi Herat, Afghanistan, Sabtu (10/7/2021). Taliban kirim ratusan pejuang untuk rebut Lembah Panjshir


Sumber: Al Jazeera | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KABUL. Taliban mengatakan pihaknya telah mengirim ratusan pejuangnya menuju ke Lembah Panjshir, salah satu dari sedikit bagian Afghanistan yang belum dikendalikan kelompok itu.

Sejak Taliban menyerbu Afghanistan, kedipan perlawanan mulai muncul dengan beberapa mantan pasukan pemerintah berkumpul di Panjshir, utara Kabul, yang telah lama dikenal sebagai benteng anti-Taliban.

“Ratusan Mujahidin Imarah Islam sedang menuju negara bagian Panjshir untuk mengendalikannya, setelah pejabat negara setempat menolak untuk menyerahkannya secara damai,” tulis kelompok itu di akun Twitter berbahasa Arabnya pada hari Minggu seperti dilansir, Aljazeera, Senin (23/8).

Sementara itu, Ahmad Massoud, yang pasukannya mengendalikan pertikaian anti-Taliban yang signifikan terakhir, mengatakan pada hari Minggu bahwa dia berharap untuk mengadakan pembicaraan secara damai dengan kelompok yang merebut kekuasaan di Kabul seminggu yang lalu tetapi pasukannya siap untuk berperang.

Baca Juga: Ingkar janji, Taliban eksekusi mati kepala kepolisian Afganistan

“Kami ingin membuat Taliban menyadari bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah melalui negosiasi,” katanya kepada kantor berita Reuters melalui telepon dari kubunya di Lembah Panjshir, di mana ia telah mengumpulkan pasukan yang terdiri dari sisa-sisa unit tentara reguler dan pasukan khusus. serta pejuang milisi lokal.

“Kami tidak ingin perang pecah,” sambungnya.

Massoud, putra Ahmad Shah Massoud, salah satu pemimpin utama perlawanan anti-Soviet Afghanistan pada 1980-an, mengatakan para pendukungnya siap berperang jika pasukan Taliban mencoba menyerang lembah itu.

“Mereka ingin membela, mereka ingin bertarung, mereka ingin melawan rezim totaliter mana pun,” tambahnya.

Namun, ada beberapa ketidakpastian tentang apakah operasi oleh pasukan Taliban telah dimulai. Seorang pejabat Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa serangan telah diluncurkan di Panjshir. Namun seorang ajudan Massoud mengatakan tidak ada tanda-tanda bahwa pasukan itu benar-benar memasuki celah sempit ke lembah dan tidak ada laporan pertempuran.

Sebuah video pendek menunjukkan barisan truk yang ditangkap dengan bendera putih Taliban tetapi masih membawa tanda pemerintah mereka bergerak di sepanjang jalan raya.

Baca Juga: Trump sebut Biden tak mampu mengeluarkan pasukan AS dari Afganistan dengan terhormat

Dalam satu-satunya pertempuran yang dikonfirmasi sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, pasukan anti-Taliban merebut kembali tiga distrik di provinsi utara Baghlan, yang berbatasan dengan Panjshir, pekan lalu.

Namun, Massoud mengatakan dia tidak mengorganisir operasi yang dia katakan telah dilakukan oleh kelompok-kelompok milisi lokal yang bereaksi terhadap “kebrutalan” di daerah tersebut.

Massoud menyerukan pemerintah yang inklusif dan berbasis luas di Kabul yang mewakili semua kelompok etnis Afghanistan yang berbeda dan mengatakan "rezim totaliter" tidak boleh diakui oleh masyarakat internasional.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×