kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taliban kirim ratusan pejuang untuk rebut Lembah Panjshir


Senin, 23 Agustus 2021 / 10:40 WIB
Taliban kirim ratusan pejuang untuk rebut Lembah Panjshir
ILUSTRASI. Mantan Mujahidin memegang senjata untuk mendukung pasukan Afghanistan dalam perang mereka melawan Taliban, di pinggiran provinsi Herat, Afghanistan, Sabtu (10/7/2021). Taliban kirim ratusan pejuang untuk rebut Lembah Panjshir


Sumber: Al Jazeera | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, Khalil Ur-Rahman Haqqani, seorang tokoh Taliban terkemuka yang saat ini bertanggung jawab atas keamanan Kabul, telah menggemakan klaim kelompok itu bahwa “semua warga Afghanistan” harus merasa aman di bawah Imarah Islam mereka, dan bahwa “amnesti umum” telah diberikan di seluruh 34 provinsi nasional.

Berbicara kepada Al Jazeera pada hari Minggu, Haqqani, yang rekan-rekannya juga mengambil peran utama dalam membangun keamanan di ibu kota, mengatakan bahwa Taliban sedang bekerja untuk memulihkan ketertiban dan keamanan di negara yang telah dilanda perang selama lebih dari empat dekade.

“Jika kita bisa mengalahkan negara adidaya, pasti kita bisa memberikan keamanan kepada rakyat Afghanistan,” kata Haqqani, yang juga veteran perang Afghanistan-Soviet.

Baca Juga: Inggris akan mendorong sanksi terhadap Taliban dalam pertemuan G7

Tetapi banyak orang Afghanistan skeptis bahwa Haqqani – seorang pemimpin Jaringan Haqqani, yang dikenal sebagai kelompok paling brutal dan kejam yang terkait dengan Taliban dan seorang pria yang dicap sebagai “teroris” oleh Amerika Serikat dan PBB – akan membawa perdamaian dan keamanan ke Afganistan.

Victoria Fontan, profesor studi perdamaian di American University of Afghanistan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia telah mendengar dari staf dan mahasiswa di Kabul yang khawatir tentang pencarian oleh Taliban di lingkungan mereka.

"Belum ada ancaman langsung, tetapi ada penggeledahan rumah yang dilakukan untuk mencari tahu siapa yang bekerja untuk siapa dan siapa yang memiliki hubungan dengan pasukan koalisi," katanya, berbicara dari Paris.

“Dan kemudian orang-orang dimasukkan ke dalam daftar dan mereka takut bahwa ketika mata komunitas internasional berada di tempat lain, akan ada awal gelombang dampak besar-besaran terhadap orang-orang itu,” sambungnya.

Selanjutnya: ISIS ancam bandara Kabul, pasukan AS siapkan rencana evakuasi alternatif




TERBARU

[X]
×