kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Tampil Buruk di Debat Pilpres AS, Partai Demokrat Panik dengan Pencapresan Joe Biden


Minggu, 30 Juni 2024 / 11:02 WIB
Tampil Buruk di Debat Pilpres AS, Partai Demokrat Panik dengan Pencapresan Joe Biden
ILUSTRASI. Tampil buruk di debat Pilpres AS melawan Donald Trump, Partai Demokrat panik dengan pencapresan Joe Biden. REUTERS/Quetzalli Nicte-Ha


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - ATLANTA. Partai Demokrat kini di ambang kekhawatiran menyusul penampilan mengecewakan Joe Biden dalam debat pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) AS melawan Donald Trump yang diadakan oleh CNN di Atlanta, Georgia, pada Kamis malam (27 Juni) waktu setempat.

Presiden yang sudah berusia 81 tahun itu terdengar serak sepanjang debat dan terkadang sulit dipahami, tampak kalah stamina dibandingkan Trump, yang empat tahun lebih muda darinya.

Berkali-kali Biden salah mengucapkan kata dan tampak bingung dengan jeda sesaat yang memunculkan pertanyaan apakah usia dan kesehatannya siap untuk kembali berhadapan dengan Trump setelah Pilpres 2020.

Beberapa tokoh senior Demokrat mulai meragukan apakah partai mereka yang identik dengan warna biru itu harus mempertimbangkan untuk mengganti Biden sebagai calon presiden (capres).

"Saya bukan satu-satunya yang merasa hancur. Banyak yang menonton debat malam ini dan merasa sangat prihatin untuk Joe Biden," kata mantan senator Demokrat Claire McCaskill di MSNBC.

Baca Juga: Joe Biden Bikin Partai Demokrat Panik saat Debat, Kamala Harris Siaga

Pertanyaan terbesar saat ini adalah apakah penampilan buruk Biden akan berbekas di ingatan pemilih, empat bulan menjelang pilpres yang akan digelar pada 5 November.

Namun, ada preseden untuk pulih dari penampilan debat yang buruk, seperti yang dilakukan Barack Obama pada pilpres melawan Mitt Romney tahun 2012.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara di debat pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) AS melawan Donald Trump yang diadakan oleh CNN di Atlanta, Georgia, Kamis malam (27 Juni) waktu setempat. (Reuters/Brian Snyder)

Perjudian Biden untuk Maju Kembali

Biden bersikeras bahwa dirinya adalah sosok yang paling tepat untuk kembali mengalahkan Trump meskipun pertanyaan mengenai usianya yang sudah lanjut terus menghantui.

Tim kampanye Biden yakin pemilih pada akhirnya akan memilih Biden dibandingkan Trump yang saat ini terjerat berbagai kasus kriminal.

Mereka yakin pemilih akan tetap mendukung Biden ketika diingatkan tentang kacaunya masa kepresidenan Trump dan upayanya untuk mengganggu hasil Pilpres 2020.

"Itu adalah awal yang lambat. Itu jelas bagi semua orang. Saya tidak akan memperdebatkan hal itu," kata Wakil Presiden Kamala Harris di CNN setelah debat.

Gubernur California Gavin Newsom, calon presiden masa depan Demokrat yang merupakan loyalis Biden, meminta Demokrat untuk tidak panik.

"Kita harus mendukung presiden. Anda tidak mundur karena satu penampilan. Partai macam apa yang melakukan itu?" ucapnya kepada MSNBC.

Namun, penampilan debat yang buruk ini mulai menggoyahkan keyakinan pendukungnya.

"Setiap Demokrat yang saya kenal sedang mengirim pesan bahwa ini sangat buruk," tulis Ravi Gupta, mantan staf kampanye Barack Obama di X.

"Itu adalah penampilan terburuk dalam sejarah debat presiden yang disiarkan televisi," kata Tim Miller, mantan ahli strategi Republik yang beralih menjadi pendukung Biden, sambil menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang disaksikannya.

Di bawah aturan Partai Demokrat saat ini, akan sulit dan hampir mustahil untuk menggantikan Biden sebagai capres.

Petinggi senior partai harus bersedia menulis ulang aturan di Konvensi Nasional Demokrat pada bulan Agustus.

Baca Juga: Departemen AS Umumkan Sistem Pajak Kripto yang Berlaku Tahun Depan

Biden memenangkan 87 persen delegasi Demokrat selama proses pemilihan pendahuluan negara bagian.

Sementara itu, Republikan bersuka cita atas penampilan Biden.

Namun, ketua tim kampanye Trump menepis kemungkinan Demokrat akan menggantikan Biden.

“Satu-satunya cara itu terjadi adalah jika Joe Biden secara sukarela mengundurkan diri, dan dia tidak akan melakukannya,” ucap Chris LaCivita.

Pilpres AS tahun ini bisa dikatakan adalah salah satu pilpres dengan dua capres yang paling tidak populer dalam sejarah.

Tingkat kesukaan terhadap Trump hanya berkisar 42,1 persen menurut rataan FiveThirtyEight.

Angka Biden malah lebih rendah yaitu hanya 38,8 persen. Kepuasan terhadap kinerja Biden juga hampir sama yaitu 38,1 persen dengan ketidakpuasan mencapai 56 persen.

Rataan hasil survei oleh FiveThirtyEight sejauh ini menunjukkan kedua kandidat bersaing sangat ketat dengan Trump unggul tipis kurang dari 0,5 persen.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×