CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.735   -22,00   -0,13%
  • IDX 8.411   -9,14   -0,11%
  • KOMPAS100 1.162   -2,21   -0,19%
  • LQ45 846   -1,75   -0,21%
  • ISSI 293   -0,45   -0,15%
  • IDX30 440   -1,65   -0,37%
  • IDXHIDIV20 512   -2,68   -0,52%
  • IDX80 131   -0,24   -0,18%
  • IDXV30 135   -0,60   -0,44%
  • IDXQ30 141   -0,75   -0,53%

Tarif 50% AS Tak Goyahkan India, Ini yang Jadi Senjata Rahasia New Delhi


Jumat, 21 November 2025 / 08:23 WIB
Tarif 50% AS Tak Goyahkan India, Ini yang Jadi Senjata Rahasia New Delhi
ILUSTRASI. Ekonomi domestik India yang tetap kuat memberi New Delhi ruang lebih besar untuk bernegosiasi dengan Amerika. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Persaingan Dengan China Makin Ketat

Namun, para eksportir memperingatkan bahwa kelebihan kapasitas produksi di China menciptakan tekanan besar, karena produk China yang lebih murah membanjiri banyak pasar yang sama dengan target pasar India.

“Perusahaan China sudah sangat mengakar, dan kondisi domestik mereka membuat mereka jauh lebih kompetitif,” kata Rahul Tikoo, CEO Optime, produsen kimia khusus berbasis di Mumbai.

Ekspor barang India ke pasar selain AS turun 12,5% pada Oktober — lebih tajam dibanding penurunan ekspor ke AS — terutama pada kategori mesin, minyak, dan perhiasan.

"Ini bisa menjadi indikasi meningkatnya kompetisi di pasar non-AS karena negara-negara kini mengalihkan ekspor setelah tarif diberlakukan,” kata Pranjul Bhandari, Kepala Ekonom HSBC India.

Tonton: AS Desak G7 dan Uni Eropa Kenakan Tarif Bagi China dan India karena Beli Minyak Rusia

Kesimpulan

India tidak terburu-buru menandatangani kesepakatan dagang dengan AS karena ekonominya masih cukup kuat untuk menahan tekanan tarif tinggi, sementara dampak penurunan ekspor masih terkendali. Strategi diversifikasi pasar, pemotongan pajak, dan dukungan pemerintah membantu eksportir tetap bertahan. Namun, persaingan dengan China dan tekanan ekspor di pasar selain AS menunjukkan bahwa ruang negosiasi India mungkin tidak akan bertahan selamanya.

Selanjutnya: Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan

Menarik Dibaca: IHSG Lanjut Menguat, Cek Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Jumat (21/11)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×