Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Persaingan Dengan China Makin Ketat
Namun, para eksportir memperingatkan bahwa kelebihan kapasitas produksi di China menciptakan tekanan besar, karena produk China yang lebih murah membanjiri banyak pasar yang sama dengan target pasar India.
“Perusahaan China sudah sangat mengakar, dan kondisi domestik mereka membuat mereka jauh lebih kompetitif,” kata Rahul Tikoo, CEO Optime, produsen kimia khusus berbasis di Mumbai.
Ekspor barang India ke pasar selain AS turun 12,5% pada Oktober — lebih tajam dibanding penurunan ekspor ke AS — terutama pada kategori mesin, minyak, dan perhiasan.
"Ini bisa menjadi indikasi meningkatnya kompetisi di pasar non-AS karena negara-negara kini mengalihkan ekspor setelah tarif diberlakukan,” kata Pranjul Bhandari, Kepala Ekonom HSBC India.
Tonton: AS Desak G7 dan Uni Eropa Kenakan Tarif Bagi China dan India karena Beli Minyak Rusia
Kesimpulan
India tidak terburu-buru menandatangani kesepakatan dagang dengan AS karena ekonominya masih cukup kuat untuk menahan tekanan tarif tinggi, sementara dampak penurunan ekspor masih terkendali. Strategi diversifikasi pasar, pemotongan pajak, dan dukungan pemerintah membantu eksportir tetap bertahan. Namun, persaingan dengan China dan tekanan ekspor di pasar selain AS menunjukkan bahwa ruang negosiasi India mungkin tidak akan bertahan selamanya.













