Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
CEO Safran, produsen mesin pesawat asal Prancis, juga mengatakan telah diberi tahu bahwa China membebaskan tarif pada sejumlah peralatan dirgantara, termasuk mesin dan roda pendarat.
Pembebasan tarif ini dapat meringankan beban biaya bagi perusahaan di China sekaligus mengurangi tekanan terhadap ekspor AS, terutama di tengah sinyal dari pemerintahan Trump yang menunjukkan keinginan untuk meredakan ketegangan dengan Beijing.
Kamar Dagang Uni Eropa di China juga telah mengajukan permintaan pembebasan tarif dan tengah menunggu tanggapan dari Kementerian Perdagangan.
“Banyak perusahaan anggota kami terdampak secara signifikan oleh tarif atas komponen penting yang mereka impor dari AS,” ujar Presiden Jens Eskelund.
Sebuah daftar berisi 131 kategori produk yang diduga sedang dipertimbangkan untuk dibebaskan dari tarif beredar di media sosial China.
Daftar tersebut mencakup berbagai produk mulai dari vaksin, bahan kimia, hingga mesin jet. Reuters belum dapat memverifikasi keaslian daftar tersebut.
Baca Juga: Safran: China Bebaskan Tarif Impor untuk Mesin Jet dan Suku Cadang Pesawat
Menurut Huatai Securities, daftar itu mencerminkan nilai impor senilai US$45 miliar ke China pada tahun lalu.
Baik Bea Cukai China maupun Kementerian Perdagangan belum memberikan pernyataan resmi. Kementerian Luar Negeri China juga mengaku tidak mengetahui rencana pembebasan tarif tersebut.
Meskipun Washington sebelumnya telah memberikan pembebasan tarif untuk sebagian produk elektronik, Beijing bersikeras bahwa mereka siap bertahan jika AS tidak mencabut tarif impor sebesar 145%.
Namun, ekonomi China tengah menghadapi tekanan—dari meningkatnya pengangguran, tekanan deflasi, hingga kekhawatiran penumpukan ekspor tak terjual yang dapat menekan harga domestik lebih lanjut.
Meski mencatat surplus perdagangan hingga US$1 triliun pada 2024, China tetap bergantung pada AS untuk beberapa produk penting, seperti etana (bahan kimia petrokimia) dan sejumlah obat-obatan.
Baca Juga: Mulai Luluh, China Akan Bebaskan Tarif Sebagian Barang Impor AS
Beberapa perusahaan farmasi besar seperti AstraZeneca dan GSK diketahui memiliki pabrik di AS untuk memproduksi obat-obatan yang dijual di pasar China.
Demikian pula, produsen etana utama telah meminta pembebasan tarif karena hanya AS yang bisa menyuplai komoditas tersebut ke China.