kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tegang dengan China, Filipina Belum Minta Dukungan AS untuk Pasok Pasukannya di LCS


Kamis, 27 Juni 2024 / 06:37 WIB
Tegang dengan China, Filipina Belum Minta Dukungan AS untuk Pasok Pasukannya di LCS
ILUSTRASI. Filipina belum meminta dukungan AS untuk pasok pasukannya ketika terjadi perselisihan dengan China di Laut China Selatan. REUTERS/Damir Sagolj


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Filipina belum meminta dukungan Amerika Serikat untuk memasok pasukannya ketika terjadi perselisihan dengan China di Laut China Selatan yang disengketakan.

Hal tersebut diungkapkan oleh duta besar Filipina di Washington pada Rabu (26/7/2024). 

Melansir Reuters, dia menambahkan bahwa AS hanya memberikan bantuan visual saja untuk membantu negaranya.

Manila mengeluh bahwa Penjaga Pantai China menggunakan “kekuatan agresif dan ilegal” pada pekan lalu untuk mengganggu misi pasokan pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang mendarat di Second Thomas Shoal.

Duta Besar Jose Manuel Romualdez mengatakan kepada wartawan bahwa kesabaran Manila telah terkuras oleh tindakan China. 

Akan tetapi, mereka berharap adanya pembicaraan untuk meredakan ketegangan dengan Beijing secepatnya pada bulan Juli, dan tidak ingin menggunakan perjanjian dengan AS.

“Kami ingin bisa memasok tentara kami sendiri tanpa mendatangkan pihak ketiga karena, seperti yang saya katakan, ini adalah wilayah kami, yang sudah kami perjelas sejak awal. Jadi, kami belum meminta bantuan apa pun dari Amerika Serikat," kata Romualdez.

Baca Juga: Setelah Fiipina, Kini Kapal Penjaga Pantai China Bertikai dengan Jepang

Dia mengatakan AS hanya menyediakan “visual” untuk membantu melihat situasi di sekitar kapal.

Filipina mengatakan seorang pelaut terluka parah dan kapal-kapalnya rusak dalam bentrokan pekan lalu. Personel Penjaga Pantai Tiongkok yang membawa pisau dan tombak menjarah senjata api dan “sengaja menusuk” kapal Filipina yang terlibat dalam misi tersebut.

China membantah tudingan Filipina dan mengatakan bahwa tindakan yang diambil adalah tindakan yang sah, profesional, dan tidak tercela.

Romualdez mengatakan Filipina telah mengupayakan pertemuan dengan para pejabat China untuk meredakan ketegangan, bukan menyelesaikan klaim territorial. 

"Dan kami berharap hal itu akan terjadi kemungkinan awal bulan depan,” jelasnya.

Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo mengatakan pada sidang Senat di Manila pada hari Selasa bahwa Filipina berkomitmen untuk bekerja sama dengan China untuk mengembangkan langkah-langkah membangun kepercayaan dalam mengelola ketegangan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Marcos: Filipina Tak Bermaksud Memicu Perang dengan China

Media Filipina yang mengutip Manalo mengatakan, kedua negara tersebut mengadakan pertemuan kelompok kerja minggu lalu sebagai persiapan untuk kemungkinan pertemuan Mekanisme Konsultasi Bilateral pada bulan Juli.

Romualdez mengatakan bahwa jika Filipina tidak mampu memasok pasukannya, hal itu sama saja dengan membunuh tentara Filipina karena bisa menyebabkan kelaparan dan kehausan.

"Saya kira China tidak ingin terjadi konflik besar. Dan tentu saja kami tidak ingin konflik besar terjadi. Jadi, itu adalah titik awal yang baik," katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×