kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Tegang, Kapal Perang China Hanya Berjarak 137 Meter dari Kapal Perusak Rudal AS


Senin, 05 Juni 2023 / 06:23 WIB
Tegang, Kapal Perang China Hanya Berjarak 137 Meter dari Kapal Perusak Rudal AS
ILUSTRASI. Sebuah kapal perang China hanya berjarak 150 yard atau setara dengan 137 meter dari kapal perusak rudal AS di Selat Taiwan. REUTERS/Jason Lee


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KETEGANGAN DI SELAT TAIWAN - Sebuah kapal perang China hanya berjarak 150 yard atau setara dengan 137 meter dari kapal perusak rudal AS di Selat Taiwan dengan cara yang tidak aman.

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh seorang pejabat militer AS.

Sebelumnya, China menyalahkan Amerika Serikat karena sengaja memprovokasi risiko di wilayah tersebut.

Melansir Reuters, Angkatan Laut AS dan Kanada sedang melakukan latihan bersama di selat yang memisahkan pulau Taiwan dan China, ketika kapal China memotong di depan kapal perusak berpeluru kendali AS Chung-Hoon. 

Kapal China memaksa kapal perang AS untuk memperlambat laju kecepatannya untuk menghindari tabrakan. Demikian penyataan resmi Komando Indo-Pasifik AS pada hari Sabtu (3/6/2023).

Republik Rakyat Tiongkok (RRC) telah mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya sejak pemerintah Republik Tiongkok yang kalah melarikan diri ke pulau itu pada tahun 1949 setelah kalah dalam perang saudara melawan komunis Mao Zedong. 

Baca Juga: Angkatan Laut China Simulasikan Pendaratan Pasukan Amfibi di Sekitar Taiwan

Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa RRT tidak pernah menguasai pulau itu. Sementara, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa AS akan membela Taiwan jika terjadi invasi China.

Militer China menegur Amerika Serikat dan Kanada karena "sengaja memprovokasi risiko" setelah angkatan laut negara tersebut melakukan pelayaran bersama yang jarang terjadi melalui Selat Taiwan yang sensitif.

Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan Chung-Hoon dan Montreal Kanada melakukan transit "rutin" di selat itu pada Sabtu.

Baca Juga: China Siap Menghancurkan Segala Bentuk Kemerdekaan Taiwan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×