Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) tengah memperkuat kehadiran militernya di kawasan Karibia. Investigasi visual Reuters menemukan militer AS sedang menghidupkan kembali bekas pangkalan angkatan laut era Perang Dingin di Puerto Rico, sebuah langkah yang diduga terkait dengan persiapan operasi di sekitar Venezuela.
Pekerjaan konstruksi di bekas Pangkalan Angkatan Laut Roosevelt Roads di Puerto Rico terlihat aktif sejak pertengahan September. Foto-foto Reuters menunjukkan kru tengah memperbaiki landasan dan jalur taksi pesawat di area yang sudah lebih dari 20 tahun ditinggalkan.
Sebelum ditutup pada 2004, Roosevelt Roads merupakan salah satu pangkalan terbesar AS di dunia, dengan lokasi strategis dan area luas yang ideal untuk penempatan peralatan militer.
Baca Juga: AS Gandakan Hadiah Penangkapan Presiden Venezuela Nicolas Maduro Menjadi US$50 Juta
Kini, selain memperbarui infrastruktur di pangkalan tersebut, AS juga memperluas fasilitas di bandara sipil Puerto Rico dan St. Croix, Kepulauan Virgin AS — wilayah yang berjarak sekitar 800 kilometer dari Venezuela.
Beberapa pejabat militer dan pakar maritim yang diwawancarai Reuters menilai aktivitas ini menunjukkan kesiapan AS untuk kemungkinan operasi militer di wilayah Venezuela.
Presiden Venezuela Nicolás Maduro sebelumnya berulang kali menuduh Washington berupaya menggulingkan pemerintahannya.
Christopher Hernandez-Roy, peneliti senior di Center for Strategic and International Studies (CSIS), mengatakan pembangunan itu kemungkinan dimaksudkan untuk menekan rezim Maduro.
Baca Juga: AS Gandakan Hadiah Penangkapan Presiden Venezuela Nicolas Maduro Menjadi US$50 Juta
“Semua ini tampaknya dirancang untuk menakut-nakuti Maduro dan para jenderalnya, agar muncul perpecahan di lingkaran kekuasaannya,” ujarnya.
Langkah ini menandai pengerahan militer AS terbesar di kawasan tersebut yang tidak terkait dengan bantuan bencana sejak 1994, ketika Washington mengirim dua kapal induk dan lebih dari 20.000 pasukan ke Haiti dalam “Operasi Uphold Democracy.”
Sejak awal September, AS telah melakukan sedikitnya 14 serangan terhadap kapal yang diduga membawa narkoba di wilayah Karibia dan Pasifik, menewaskan 61 orang. Serangan ini memperburuk ketegangan dengan Venezuela dan Kolombia.
Gedung Putih melalui juru bicaranya, Anna Kelly, menyatakan bahwa langkah ini sejalan dengan janji Presiden Donald Trump untuk memerangi kartel narkoba yang telah menewaskan banyak warga Amerika.
Baca Juga: Maduro Siap Berperang Jika Pasukan AS Menyerang Venezuela
Pengerahan kekuatan besar ini dimulai Agustus lalu dengan pengiriman kapal perang, jet tempur, pesawat mata-mata, dan kapal selam bertenaga nuklir.
Kelompok kapal induk USS Gerald R. Ford, membawa sekitar 10.000 personel dan puluhan pesawat tempur, dilaporkan tengah bergerak menuju Karibia setelah meninggalkan Laut Adriatik.













