kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tencent siap tempur melawan Alibaba di bisnis cloud


Jumat, 03 Juli 2020 / 14:59 WIB
Tencent siap tempur melawan Alibaba di bisnis cloud
ILUSTRASI. Tencent


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Kendati dalam situasi pandemi, sebagian besar perusahaan layanan komputasi awan (cloud) di China, wabah virus corona telah menjadi angin segar, lantaran membawa bisnis cloud membawa lebih berkembang ketika banyak perusahaan yang menggeser pekerjaan offline menjadi online. 

Pengembangan bisnis cloud juga telah didukung oleh otoritas lantaran dianggap positif untuk mengatasi wabah dan mengelola pembatasan sosial.

Mengutip Reuters, Jumat (3/7), saat ini menjadi waktu yang tepat bagi Tencent Holdings Ltd untuk memamerkan otot guna mengejar ketinggalan dengan Alibaba Group Holding Ltd, saingan terberat perusahaan dan pemain dominan pasar cloud di Negeri Tirai Bambu sejauh ini.

Baca Juga: Pakistan larang sementara gim PUBG, ini alasannya

Tencent mulai menunjukkan tingkat agresivitas baru setelah memposisikan bisnis cloud-nya sebagai area pertumbuhan utama sejak September 2018, dan bisnis ini pun sudah mulai menggeliat di tengah pandemi Covid-19. 

"Persaingan dengan Alibaba sangat sengit saat ini, tim penjualan sangat berjuang untuk meloloskan setiap kesepakatan," kata seorang sumber di divisi cloud Tencent.

Tahun ini saja, Tencent telah mempekerjakan lebih dari 3.000 karyawan untuk divisi cloud-nya. Dan ketika pemerintah China melakukan karantina wilayah (lockdown), permintaan bandwith video ke Tencent meroket dari sejak bulan Februari 2020. 

China pun saat ini sudah menambah 100.000 server cloud dalam delapan hari untuk mendukung produk yang baru berusia dua bulan yaitu Tencent Conference. Hal ini merupakan suatu prestasi besar menurut perusahaan, dan tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah komputasi awan di China.

Hal ini praktis memperluas cakupan penggunaan server cloud yang dirancang di rumah, perusahaan berjanji untuk mempercepat pembangunan industri digital di Wuhan untuk menangani proyek cloud dan mengimplementasikan kota pintar (Smart City) di pusat China untuk bergabung dengan program inisiatif pemerintah pusat dalam rangka mendukung bisnis kecil yang terkena pandemi dengan jasa cloud gratis.

Perusahaan raksasa di bidang media sosial dan gim ini juga mengumumkan pada bulan Mei 2020 lalu bahwa perusahaannya akan menginvestasikan 500 miliar yuan setara US$ 70 miliar selama lima tahun dalam infrastruktur teknologi, termasuk komputasi awan. 

Baca Juga: Alibaba Cloud bangun data center ketiga di Indonesia

Rencana investasi tersebut di gaungkan hanya beberapa minggu setelah Alibaba mengatakan hal serupa dengan berinvestasi sebesar 200 miliar yuan dalam infrastruktur cloud-nya selama tiga tahun.

Vice President Bisnis Internasional Tencent Poshu Yeung mencatat, permintaan untuk layanan komputasi awan sangat meningkat khususnya di sektor bisnis dan pendidikan daring. 

"Kami sebenarnya melihat lebih banyak permintaan yang datang," katanya kepada Reuters dalam wawancara pada bulan April lalu. Hal ini menandakan ceruk bisnis di layanan ini masih sangat cemerlang.

Sebagai informasi saja, berdasarkan data perusahaan riset Canalys, sepanjang kuartal I 2020 pasar layanan infrastruktur cloud di China tumbuh 67% secara year on year (yoy) menjadi US$ 3,9 miliar. 

Alibaba tercatat menguasai 44,5% pasar, sementara Tencent yang baru memulai bisnis cloud-nya pada 2013 atau empat tahun setelah Alibaba hanya memiliki 14% pangsa pasar. Begitu juga Huawei Technologies Co Ltd yang juga memiliki 14% pangsa pasar.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×