kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tengah dalam investigasi, Boeing rombak pejabat level atasnya


Rabu, 20 Maret 2019 / 18:58 WIB
Tengah dalam investigasi, Boeing rombak pejabat level atasnya


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SEATTLE. Divisi Pesawat Komersial Boeing merombak susunan pejabat level atas nya. Sebagai contoh John Hamilton. Sebelumnya, ia menduduki dua posisi sekaligus, yaitu sebagai wakil presiden bidang teknik dan kepala insinyur.

Akan tetapi, kini, ia hanya menjabat kepala insinyur di divisi tersebut. Chief Executive Officer (CEO) Divisi Pesawat Komersial Boeing Kevin McAllister mengatakan, hal ini bertujuan agar John fokus pada investigasi kecelakaan yang sedang berlangsung.

Boeing juga mengubah jajaran stafnya. Lynnne Hopper misalnya, kini menduduki jabatan wakil presiden keteknikan. Padahal, sebelumnya, ia memimpin Test & Evaluation Boeing Engineering.

Kevin mengatakan, perubahan jajaran staf ini memang diperlukan. Pasalnya, beberapa staf di bagian keteknikannya tengah menjalani proses investigasi kecelakaan tersebut.

Perombakan ini juga terjadi setelah Eropa dan Kanada mengambil sikap untuk mencari jaminan sendiri atas keselamatan penerbangan menggunakan Boeing 737 MAX. Pasalnya, dalam enam bulan terakhir telah terjadi dua kecelakaan pesawat seri ini.

Pertama, jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Senin, 29 Okotber 2018. Kedua, jatuhnya pesawat Ethipioan Airlines ET302 pada Minggu (10/3) setelah lepas landas di Bandara Internasional Bole di Addis Ababa, Ethiopia. Dua kejadian tersebut telah merenggut lebih dari 300 nyawa.

Beberapa legislatif dan ahli keselamatan mempertanyakan, seberapa teliti regulator memeriksa Boeing seri 737 MAX ini. Mereka juga mempertanyakan, seberapa baik pilot-pilot telah dilatih tentang fitur-fitur baru yang ada di pesawat ini.

Sejauh ini, sebanyak 300 lebih jenis pesawat Boeing 737 MAX tidak beroperasi untuk sementara. Sebanyak 5.000 lebih pengiriman pesawat jenis ini yang bernilai lebih dari US$ 500 miliar juga ditahan.

Saham Boeing naik 0,3% menjadi US$ 373,43 per saham pada penutupan Selasa (19/3). Sejak kecelakaan di Ethiopia terjadi pada Minggu (10/3), saham Boeing turun lebih dari 11% atau senilai US$ 25 miliar dari pangsa pasarnya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×