CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Terjerat Kasus Pengadaan Peralatan Militer, Menhan China Tengah Diinvestigasi


Sabtu, 16 September 2023 / 06:00 WIB
Terjerat Kasus Pengadaan Peralatan Militer, Menhan China Tengah Diinvestigasi


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING.  Menteri Pertahanan Tiongkok, Li Shangfu, yang absen dari pandangan publik selama lebih dari dua minggu, sedang diselidiki terkait pengadaan peralatan militer, menurut informasi dari sepuluh sumber. 

Delapan pejabat senior dari unit pengadaan militer yang dipimpin oleh Li antara tahun 2017-2022 juga tengah dalam penyelidikan.

Komisi inspeksi disiplin militer adalah lembaga yang memimpin penyelidikan terhadap Li dan delapan pejabatnya. Penelusuran Reuters mengenai kasus ini didasarkan pada wawancara dengan berbagai sumber yang dekat dengan pemimpin senior Tiongkok.

Baca Juga: Menhan China Tengah Diselidiki Kasus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan ketidaktahuannya mengenai situasi ini. Sementara Financial Times dan The Wall Street Journal telah melaporkan bahwa Li sedang diselidiki, berdasarkan sumber-sumber mereka.

Li terakhir muncul di Beijing pada 29 Agustus dalam forum keamanan dengan negara-negara Afrika. Penyelidikan terhadapnya diduga dimulai setelah kunjungannya ke Rusia dan Belarusia. Pada 3 September, kunjungan Li ke Vietnam dibatalkan, dengan alasan "kondisi kesehatan" oleh Beijing.

Absennya Li dari berbagai pertemuan internasional menimbulkan spekulasi mengenai keberadaannya. Hal ini menambah daftar peristiwa serupa yang melibatkan pejabat tinggi Tiongkok, seperti penggantian Menteri Luar Negeri Qin Gang pada Juli.

Baca Juga: Pejabat AS Curiga Menhan China yang Hilang Berada di Dalam Tahanan Rumah

Baik Li maupun Qin dianggap sebagai pilihan langsung dari Presiden Xi Jinping. Keduanya memiliki peran strategis dalam pemerintahan dan menjadi anggota dewan negara Tiongkok.

Militer Bersih-Bersih

Pada Juli, unit pengadaan militer mengeluarkan pemberitahuan untuk "membersihkan" proses penawarannya. Masyarakat diajak melaporkan penyimpangan sejak Oktober 2017, saat Li memimpin hingga Oktober 2022.

Ketika juru bicara Kementerian Pertahanan ditanya mengenai dua mantan pemimpin militer yang tak tampak di publik dan kemungkinan penyelidikan terhadap mereka, ia menegaskan militer "tidak menoleransi korupsi", tanpa mengonfirmasi apakah keduanya diselidiki.

Baca Juga: Tak Hadir pada Pertemuan di Vietnam, Di Manakah Menteri Pertahanan China?

Juru bicara tersebut menyatakan, "Kita harus selalu waspada, menyelidiki dan menghukum setiap kasus korupsi."

Pada 2016, Li diangkat sebagai wakil komandan Pasukan Pendukung Strategis militer — entitas elit yang bertujuan meningkatkan kemampuan perang di ruang angkasa dan dunia maya. Tahun berikutnya, ia memimpin unit pengadaan militer.

Li dikenai sanksi oleh AS pada 2018 karena membeli senjata dari eksportir terbesar Rusia, Rosoboronexport.

Beijing berharap sanksi itu dicabut untuk memperbaiki dialog militer antara Tiongkok dan AS. Meski Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Li pada konferensi pertahanan di Singapura pada Juni, pembicaraan tersebut tampaknya hanya formalitas menurut juru bicara Pentagon.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×