kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terkait Myanmar, China: Agen AS di luar negeri menunjukkan wajah egois dan munafik


Senin, 20 Juli 2020 / 11:30 WIB
Terkait Myanmar, China: Agen AS di luar negeri menunjukkan wajah egois dan munafik
ILUSTRASI. Ilustrasi ketegangan antara Amerika dan China yang semakin meningkat. KONTAN/Fransiskus Simbolon/16/05/2019


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - YANGON. Kedutaan besar China di Myanmar pada hari Minggu menuduh Amerika Serikat "sangat mencoreng" negara itu dan mendorong perselisihan dengan tetangganya di Asia Tenggara atas Laut China Selatan dan Hong Kong yang diperebutkan. Kondisi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di antara dua negara adidaya itu.

Melansir Reuters, kedutaan China mengatakan, agen-agen AS di luar negeri melakukan "hal-hal menjijikkan" untuk menahan China dan telah menunjukkan wajah "egois, munafik, hina, menghina, dan jelek".

Seperti yang diketahui, Amerika Serikat pekan lalu menegaskan posisinya di Laut China Selatan, dengan mengatakan pihaknya akan mendukung negara-negara di kawasan yang menantang klaim Beijing yang mencapai 90% dari jalur air strategis.

Baca Juga: Hadapi AS, China kirim jet tempur Flanker yang terkenal garang ke Laut China Selatan

Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, kedutaan besar AS di Yangon menyebut tindakan China di Laut Cina Selatan dan Hong Kong, di mana Beijing telah memberlakukan undang-undang keamanan nasional baru yang keras, bagian dari "pola yang lebih besar untuk merusak kedaulatan tetangganya".

Pernyataan AS itu merujuk pada tindakan China di Laut China Selatan dan Hong Kong dengan proyek investasi besar-besaran Tiongkok di Myanmar yang diperingatkan Amerika Serikat bisa menjadi perangkap utang, bersama dengan perdagangan perempuan dari Myanmar ke China sebagai pengantin, dan masuknya obat-obatan dari China ke Myanmar.

Baca Juga: Myanmar jadi medan pertempuran baru AS dengan China

"Inilah bagaimana kedaulatan modern sering hilang - bukan melalui aksi nyata dan terbuka, tetapi melalui kaskade yang lebih kecil yang mengarah pada erosi yang lambat seiring waktu," kata kedutaan AS.




TERBARU

[X]
×