kontan.co.id
banner langganan top
Minggu, 3 Agustus 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Terkait Myanmar, China: Agen AS di luar negeri menunjukkan wajah egois dan munafik


Senin, 20 Juli 2020 / 11:30 WIB
Terkait Myanmar, China: Agen AS di luar negeri menunjukkan wajah egois dan munafik
ILUSTRASI. Ilustrasi ketegangan antara Amerika dan China yang semakin meningkat. KONTAN/Fransiskus Simbolon/16/05/2019


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dalam tegurannya, China mengatakan pernyataan itu menunjukkan sikap buruk Amerika Serikat terhadap "hubungan China-Myanmar yang berkembang" dan merupakan "lelucon lain dalam masalah global oleh pihak berwenang AS untuk mengalihkan perhatian pada masalah-masalah domestik dan mencari keegoisan keuntungan politik ".

"AS pertama-tama harus melihat ke cermin untuk melihat apakah masih terlihat seperti negara besar sekarang," katanya.

Baca Juga: Negara lain naik pitam soal aksi China di Laut China Selatan, kok Malaysia diam saja?

Kedutaan China di Yangon tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar lebih lanjut. Kedutaan AS tidak segera dapat dihubungi untuk diminta komentar.

Myanmar semakin menjadi medan pertempuran bagi pengaruh kedua negara sejak hubungan antara pemerintah yang dipimpin oleh pemenang Nobel Aung San Suu Kyi dan Barat menjadi tegang karena perlakuannya terhadap kelompok minoritas Muslim Rohingya.

Baca Juga: Imbangi kekuatan AS di Pasifik, China bangun dua kapal induk canggih baru

Penulis dan sejarawan Thant Myint-U mengatakan kepada Reuters dalam sebuah email, meskipun negara itu memiliki nilai ekonomi yang dapat diabaikan oleh para pesaing, kepentingan strategisnya sebagai jembatan antara daratan China dan Teluk Benggala sulit untuk diabaikan.




TERBARU

[X]
×