Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump pada hari Senin (14/10) memutuskan untuk menaikkan tarif baja kepada Turki dan mengancam sanksi lebih lanjut atas serangannya ke Suriah. Langkah ini diambil Trump dengan tujuan untuk membatasi kerusakan lebih jauh dari keputusannya untuk menarik pasukan AS dari jalur Turki yang menuai banyak kritik.
Melansir Reuters, Trump mengumumkan bahwa ia akan segera mengeluarkan perintah eksekutif yang mengesahkan sanksi terhadap pejabat saat ini dan mantan pejabat pemerintah Turki karena berkontribusi pada operasi militer Turki di Suriah utara.
Dalam sebuah pernyataan, Trump juga bilang bahwa dia telah meningkatkan tarif impor baja Turki hingga 50%, enam bulan setelah dikurangi. Dia juga mengancam akan segera menghentikan perundingan tentang apa yang disebutnya kesepakatan perdagangan senilai US$ 100 miliar dengan Turki.
Baca Juga: AS berencana jatuhkan sanksi ekonomi atas Turki menyusul serangan ke Suriah
"Sayangnya, Turki tampaknya tidak mengurangi dampak kemanusiaan dari invasinya," kata Trump seperti yang dikutip Reuters.
Turki melancarkan operasi lintas perbatasan ke Suriah utara seminggu yang lalu setelah Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan kepada Trump dalam panggilan telepon bahwa ia berencana untuk terus maju dengan langkah yang telah direncanakan terhadap suku Kurdi yang merupakan sekutu Amerika di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Trump tiba-tiba mengumumkan penarikan 50 tentara Amerika dari zona konflik untuk menghindari mereka dari bahaya. Dia menepis kritik bahwa langkah ini akan membuat Kurdi menjadi kawasan terbuka untuk diserang. Secara luas, langkah ini dilihat sebagai lampu hijau bagi Erdogan untuk melakukan operasi militernya.
Serangan Turki telah menyebabkan Trump mendapat kritik keras dari Partai Republik dan Demokrat karena mengabaikan sekutu mereka, Kurdi, yang berperan besar dalam pertempuran AS melawan militan ISIS di Suriah.
Baca Juga: Pentagon: Pasukan AS di Surian di bawah ancaman akibat serangan militer Turki
Karena Kongres bersumpah akan mengambil tindakan keras jika dia tidak mau, Trump akhirnya menyatakan bahwa tindakan Turki memicu krisis kemanusiaan dan "menetapkan kondisi untuk kemungkinan kejahatan perang". Akan tetapi, Trump menegaskan, dia tidak punya rencana untuk membalik keputusannya untuk menarik pasukan AS dari wilayah konflik tersebut.
"Seperti yang saya katakan, saya menarik pasukan Amerika Serikat yang tersisa dari timur laut Suriah," kata Trump.
Pasukan AS yang keluar dari Suriah akan tinggal di wilayah itu untuk memantau ISIS.
Pemimpin Senat Mayoritas AS Mitch McConnell, yang merupakan anggota Partai Republik Kentucky mengungkapkan ketidaksenangannya atas kebijakan Trump.
Baca Juga: Tegang lagi, kawasan Teluk sudah memanas sejak bulan Mei
"Meninggalkan pertarungan ini sekarang dan menarik pasukan AS dari Suriah akan menciptakan kembali kondisi di mana kami telah bekerja keras untuk menghancurkan dan mengundang kebangkitan ISIS," kata McConnell.
Pemimpin Senat asal Demokrat Chuck Schumer dan senator Demokrat Robert Menendez dan Jack Reed mengatakan, satu-satunya orang yang dapat segera menghentikan tragedi ini adalah presiden sendiri.
"Langkah pertama ketika Kongres kembali ke sesi minggu ini adalah mengajak Partai Republik untuk bergabung dengan kami dalam mengeluarkan resolusi yang memperjelas bahwa kedua pihak menuntut keputusan presiden dibatalkan," kata mereka.
Baca Juga: Erdogan: Sanksi dan embargo tak akan mampu hentikan operasi militer Turki ke Suriah
Trump mengatakan perintah eksekutifnya akan memungkinkan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi terhadap para pejabat Turki saat ini yang mungkin terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia. Dia mengatakan akan mengizinkan sanksi seperti pemblokiran properti dan melarang masuk ke Amerika Serikat.
Lira Turki, yang telah melemah sekitar 0,8% kemarin, tak banyak bereaksi pasca pengumuman Trump. Lira berada di level 5,9300 pada pukul 15.00 waktu New York dari posisi sebelumnya 5,9260.