kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terobosan! CEO UFC Minta Bantuan Zuckerberg untuk Gunakan AI dalam Sistem Peringkat


Senin, 28 Oktober 2024 / 12:54 WIB
Terobosan! CEO UFC Minta Bantuan Zuckerberg untuk Gunakan AI dalam Sistem Peringkat
ILUSTRASI. Dana White, CEO UFC, baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk melakukan perubahan signifikan dalam sistem peringkat UFC dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), menggandeng CEO Meta, Mark Zuckerberg.. REUTERS/Stephen Lam


Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dunia olahraga seni bela diri campuran (MMA), peringkat petarung adalah salah satu aspek penting yang menentukan popularitas dan status seorang petarung dalam kompetisi.

Dana White, CEO UFC, baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk melakukan perubahan signifikan dalam sistem peringkat UFC dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), menggandeng CEO Meta, Mark Zuckerberg.

Kolaborasi ini menjadi sorotan, terutama dengan Zuckerberg yang juga dikenal memiliki ketertarikan pada dunia MMA.

Kritik Dana White Terhadap Sistem Peringkat UFC Saat Ini

Sistem peringkat UFC saat ini didasarkan pada voting panel yang melibatkan jurnalis olahraga dari berbagai media.

Baca Juga: Terence Crawford Tolak Tawaran Pertarungan Conor McGregor dengan Bayaran Ratusan Juta

Mereka melakukan pemungutan suara untuk menentukan petarung terbaik berdasarkan kelas berat dan peringkat pound-for-pound. Sistem ini telah diimplementasikan sejak 2013, tetapi telah menjadi sumber frustrasi bagi White, yang merasa bahwa proses ini sering kali bias.

White mengungkapkan ketidaksenangannya pada sistem peringkat ini dalam wawancaranya dengan TNT Sports.

Baginya, terdapat banyak ketidaksesuaian dan kekurangan dalam sistem peringkat yang ada, terutama dalam hal subjektivitas yang sering muncul dari anggota panel voting.

White menyatakan, "Saya tidak bisa menangani ketidakkompetenan ini. Saya percaya ada bias dalam media, dan hampir tidak mungkin untuk menghindarinya."

Masalah Bias dalam Panel Voting

Menurut White, bias merupakan salah satu masalah utama dalam sistem peringkat saat ini.

Jurnalis yang terlibat dalam panel voting mungkin memiliki preferensi tertentu terhadap petarung atau bahkan negara tertentu, yang akhirnya bisa mempengaruhi hasil peringkat.

Baca Juga: Lamine Yamal Ejek Cristiano Ronaldo! Setelah Mencetak Gol dalam Duel El Clasico

Hal ini bisa berdampak negatif bagi petarung yang layak mendapatkan tempat yang lebih tinggi dalam daftar peringkat, namun tergeser karena adanya opini subjektif dari anggota panel.

Potensi Kecerdasan Buatan untuk Mengatasi Bias dalam Peringkat UFC

White menyebut bahwa solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI yang bersifat objektif dan netral. AI memiliki potensi untuk menilai performa petarung secara lebih obyektif, berdasarkan data-data konkret seperti statistik pertarungan, kecepatan serangan, kekuatan pertahanan, dan faktor-faktor teknis lainnya.

Dengan demikian, AI dapat memberikan penilaian yang lebih akurat dan bebas dari pengaruh subjektivitas yang melekat pada manusia.

Dalam diskusinya dengan Zuckerberg, White berharap AI dapat menjadi pihak ketiga yang netral dalam penentuan peringkat, dengan algoritma yang transparan dan mampu menjamin hasil yang adil bagi semua petarung.

Zuckerberg, yang memiliki latar belakang teknologi mendalam, tampaknya sangat antusias untuk membantu White mengembangkan sistem peringkat yang berbasis AI ini.

Kontribusi Mark Zuckerberg dalam Proyek Pengembangan AI untuk UFC

Sebagai pendiri Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook), Mark Zuckerberg memiliki pengetahuan mendalam dalam pengembangan teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan. Kecintaannya pada MMA juga bukan hal yang baru.

Baca Juga: Liverpool Tahan Imbang Arsenal di Emirates, Mohamed Salah Jadi Pahlawan The Reds

Zuckerberg telah menunjukkan minatnya dalam seni bela diri ini melalui berbagai unggahan di media sosialnya, bahkan membagikan perjalanan latihannya dalam MMA dan Brazilian Jiu-Jitsu.

Zuckerberg melihat bahwa MMA tidak hanya menuntut kebugaran fisik yang optimal, tetapi juga fokus mental yang intens.

Dalam wawancara tahun 2022 dengan Joe Rogan, Zuckerberg menyatakan bahwa MMA menuntut perhatian penuh, sehingga hal ini menjadi salah satu alasan mengapa ia tertarik pada olahraga ini.

Keterlibatan Zuckerberg dalam dunia MMA memberi nilai tambah dalam pengembangan AI untuk sistem peringkat UFC, karena ia memahami kebutuhan dan kompleksitas dalam menilai performa petarung.

Rencana Kolaborasi antara Meta dan UFC

Meta, dengan tim peneliti dan teknologinya, diharapkan mampu membantu UFC menciptakan sistem peringkat yang lebih transparan dan obyektif.

Baca Juga: Barcelona Hancurkan Real Madrid Berkat Performa Gemilang Robert Lewandowski

Zuckerberg dan White telah melakukan pertemuan untuk membahas ide ini, dengan Meta yang berencana menyediakan teknologi AI guna mengatasi bias dalam peringkat.

Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keadilan dalam penentuan peringkat, tetapi juga membawa UFC ke tingkat profesionalisme yang lebih tinggi di mata para penggemar dan komunitas MMA global.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×