kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terserang virus corona, IMF: Ekonomi China masih tangguh dalam jangka panjang


Jumat, 14 Februari 2020 / 09:37 WIB
Terserang virus corona, IMF: Ekonomi China masih tangguh dalam jangka panjang
ILUSTRASI. Ilustrasi ekonomi China.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. International Monetary Fund (IMF) memperkirakan ekonomi China akan tetap tangguh dalam jangka menengah hingga panjang, meski dalam jangka pendek efek dari wabah virus corona masih belum jelas.

Mengutip Reuters, Kamis (13/2) Juru bicara IMF Gerry Rice mengatakan masih terlalu banyak ketidakpastian untuk meramalkan efeknya terhadap ekonomi China dan ekonomi global, tetapi IMF berharap memiliki wawasan lebih ketika negara-negara G20 bertemu di Riyadh, Arab Saudi pada akhir pekan depan.

Baca Juga: IMF sebut China masih dapat menambah stimulus tapi harus fokus pada reformasi

Kekhawatiran tentang virus corona kembali meningkat pada Kamis (13/2) setekah Provinsi Hubei, China yang menjadi pusat penyebaran wabah melaporkan peningkatan jumlah kematian dan ribuan kasus baru dengan menggunakan metode penghitungan yang lebih luas. Sementara itu, Jepang juga mengumumkan satu korban meninggal, dan menjadikannya negara ketiga di luar China yang mencatatkan korban meninggal akibat virus corona.

Rice mengatakan, IMF menyambut upaya China untuk menahan laju penyebaran virus dan mengurangi dampak ekonominya, termasuk melalui langkah-langkah ekonomi dan fiskal. 

Ia menambahkan, IMF siap membantu China sesuai kebutuhan.

"Dalam jangka menengah dan panjang, kami tetap yakin bahwa ekonomi China tangguh," kata Rice dalam jumpa pers seperti dikutip Reuters.

"China memiliki ekonomi yang besar, dan memiliki sumber daya serta tekad untuk menghadapi tantangan ini." 

Rice juga bilang, IMF berharap skenario di mana wabah menurun tiba-tiba namun diikuti kenaikan yang pesat atau yang dikenal dengan pola V, tetapi skenario lain mungkin terjadi.

Ada banyak yang tidak diketahui, kata Rice, menanggapi peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat virus corona yang dilaporkan.

Baca Juga: Krisis utang akut, Argentina tunda pembayaran obligasi senilai Rp 2,013 triliun

"Ada banyak ketidakpastian, ini bergerak cepat. Kami hanya perlu sangat waspada dan mencoba serta memantau ini sebaik mungkin," katanya.

Rice mengatakan masih terlalu dini untuk memperkirakan dampak dari wabah virus corona, tetapi jelas skenario yang lebih negatif dapat mempengaruhi rantai pasokan global dan mendorong beberapa perusahaan AS untuk melakukan diversifikasi.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva pada Rabu (12/2) mengatakan, skenario dasar memperkirakan dampak ringan pada ekonomi global, seperti yang terjadi selama wabah SARS pada tahun 2002-2003.

Tetapi ia mengatakan virus ini berbeda dan China menyumbang 19% dari ekonomi global, naik dari 8% kala itu. Selama wabah sebelumnya, kata dia, ekonomi dunia juga lebih kuat.

Georgieva mengatakan, untuk saat ini IMF berharap ekonomi AS akan tumbuh 2% pada tahun 2020, sembari mengingatkan bahwa proyeksi ini bisa berubah jika wabah virus corona memicu dampak yang lebih serius pada rantai pasokan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×