kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terus bertambah, korban meninggal akibat virus corona jadi 26 orang


Jumat, 24 Januari 2020 / 15:32 WIB
Terus bertambah, korban meninggal akibat virus corona jadi 26 orang
ILUSTRASI. Penumpang memakai masker untuk mencegah terjangkit virus corona baru di Stasiun Kereta Cepat West Kowloon di Hong Kong, China, 23 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Hingga Jumat (24/1) siang, China mengkonfirmasi 830 kasus pasien yang terinfeksi virus corona baru. Sementara jumlah kematian akibat virus itu bertambah menjadi 26 orang.

Komisi Kesehatan Nasional China, Jumat (24/1), mengatakan, saat ini pihaknya tengah memeriksa 1.072 pasien terduga terjangkiti virus Wuhan, sebutan untuk virus mematikan tersebut.

Virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, telah menyebar ke kota-kota besar lainnya di negeri tembok raksasa, termasuk ibu kota negara Beijing, Shanghai, dan Hong Kong.

Baca Juga: Duh, dua lagi positif mengidap virus corona di Singapura

Setelah menggelar pertemuan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (23/1) menyatakan, "status darurat wabah virus corona baru di China", tapi belum darurat global.

Komisi Kesehatan Nasional China menyebutkan, jumlah kematian bertambah setelah ada delapan orang meninggal lagi pada Kamis (23/1), dan 259 kasus baru terkonfirmasi di seluruh negeri.

"Dari total 830 kasus, sebanyak 177 dalam kondisi serius," kata Komisi Kesehatan Nasional China seperti dikutip Channelnewsasia.com. Tapi, 34 orang di antaranya sudah sembuh dan boleh pulang.

Baca Juga: Virus corona: China akan bangun rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur dalam sepekan

Untuk menahan penyebaran wabah itu, Pemerintah Wuhan menangguhkan layanan transportasi publik pada Kamis (23/1), termasuk penerbangan keluar kota berpenduduk 11 juta jiwa itu.

Pemerintah Wuhan juga mengisolasi kota, dengan melarang penduduk untuk tidak bepergian. Beberapa jam kemudian, tetangga Wuhan, Huanggang, kota berpenduduk sekitar 7 juta orang mengumumkan tindakan serupa.

"Pengisolasian 11 juta orang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat," kata Gauden Galea, Perwakilan WHO di Beijing, seperti dilansir Channelnewsasia.com.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×