Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan, pengusaha Malaysia itu telah menghadiri pertemuan bisnis dengan warga negara China di Grand Hyatt Hotel. Saat ini, Singapura berupaya mengidentifikasi orang lain yang berisiko.
Gerald Kheng, juru bicara Hotel Grand Hyatt, membenarkan, warga negara Malaysia itu menginap di Grand Hyatt selama seminggu pada pertengahan Januari lalu. Tetapi, ia enggan mengomentari pertemuan bisnis di hotelnya.
Kheng bilang, Kementerian Kesehatan Singapura belum memberi tahu, bagaimana, di mana, atau kapan orang Malaysia itu terinfeksi virus corona baru.
Baca Juga: Ciptakan vaksin virus corona, ilmuwan Inggris membuat terobosan
"Hotel sudah kami bersihkan secara seksama dan belum mengetahui ada kasus lain di antara para tamu atau staf hotel," kata Kheng seperti dikutip Reuters.
Singapura, salah satu negara terparah di luar China dalam wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2003, sudah melaporkan 24 kasus virus corona baru, termasuk beberapa kasus penularan dari manusia ke manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia di luar Tiongkok sangat memprihatinkan, dan bisa menandakan wabah yang jauh lebih besar.
Baca Juga: Takut tertular corona, sejumlah warga pulau Natuna memilih mengungsi