kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiga Tahun Berlalu, WHO Sebut Wabah Covid-19 Masih Tidak Stabil


Rabu, 19 April 2023 / 13:37 WIB
Tiga Tahun Berlalu, WHO Sebut Wabah Covid-19 Masih Tidak Stabil
ILUSTRASI. Seseorang menjalani tes penyakit Covid-19 di Taipei, Taiwan, Selasa (24/5/2022). REUTERS/Ann Wang


Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pengarahannya hari Selasa (18/4) mengakui bahwa hingga saat ini wabah Covid-19 masih bergejolak. WHO mengingatkan, masih akan ada masalah lebih lanjut sebelum virus memasuki fase yang dapat diprediksi.

Direktur program WHO, Mike Ryan, mengatakan saat ini masih banyak orang yang meninggal dan sakit meskipun jumlahnya menurun. 

"Virus ini tidak berpindah dari pandemi ke fase endemik, melainkan berpindah ke tingkat aktivitas rendah dengan potensi puncak epidemi musiman. Kami tidak mematikan sakelar pandemi," kata Ryan, seperti dikutip The Straits Times.

Dalam 28 terakhir, WHO menerima laporan lebih dari 23.000 kematian dan 3 juta kasus baru dari seluruh dunia.

Baca Juga: China Marah karena Disinggung WHO Soal Asal-usul COVID-19, Apa Katanya?

Komite darurat WHO untuk Covid-19 mengadakan pertemuan rutin setiap tiga bulan sekali. Setelah ini mereka akan bertemu lagi pada awal bulan Mei.

Pada pertemuan bulan depan, komite tersebut akan memutuskan apakah virus masih merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), tingkat kewaspadaan tertinggi menurut standar WHO.

WHO menyatakan Covid-19 sebagai PHEIC pada 30 Januari 2020, ketika terdapat kurang dari 100 kasus dan tidak ada kematian di luar China. Namun, dunia baru mengambil tindakan pencegahan pada bulan Maret setelah kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan status pandemi.

Baca Juga: WHO: China yang Pegang Kunci untuk Memahami Asal-usul COVID-19

Tiga tahun berlalu, Ryan melihat bahwa virus Covid-19 tidak akan hilang dan masih akan terus menyebabkan penyakit pernapasan yang signifikan pada orang yang rentan seperti halnya influenza.

Situasi buruk bisa terus terjadi mengingat beberapa negara masih memiliki banyak populasi rentan yang tidak divaksinasi. Di saat yang sama, beberapa negara lain juga sudah tidak memandang Covid-19 sebagai sesuatu yang darurat.

"Saya berharap ketika komite darurat bertemu pada bulan Mei, mereka akan memiliki saran positif lebih lanjut untuk memberi penilaian mereka tentang alur pandemi dan pernyataan status PHEIC atau tidak," pungkas Ryan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×