Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dalam referendum pada 30 Agustus 1999 yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hampir 80% penduduk Timor Leste memilih kemerdekaan.
Wilayah Timor-Leste meliputi separuh timur Pulau Timor, pulau-pulau terpencil Atauro dan Jaco, dan daerah kantong Oecusse, tempat Portugis pertama kali mendarat sekitar tahun 1515.
Melansir The Straits Times, di dalam istana presiden di Dili, sebuah ruangan siap digunakan untuk acara resmi. Bendera 10 negara-negara Asia Tenggara berdiri di tiang-tiang yang sudah dipoles. Tidak hanya itu, potret para pemimpin ke-10 negara Asia Tenggara itu tampak berjejer di dinding. Ini adalah Aula ASEAN.
Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta berharap aula megah itu akan segera menjadi tuan rumah pertemuan pertama negaranya sebagai anggota penuh kelompok regional tersebut.
Pemenang Nobel Perdamaian dan mantan aktivis politik, yang selamat dari upaya pembunuhan tahun 2008, sekarang sedang melancarkan pertempuran yang berbeda. Yakni mengamankan kursi bagi negaranya yang masih muda di meja perundingan Asia Tenggara.
“Kita akan menjadi orang-orang yang sangat bodoh ketika kita memiliki tetangga yang kaya, sukses, dan kita tidak mendapatkan keuntungan darinya,” katanya kepada The Strait Times dalam sebuah wawancara pada bulan Mei.
“Jadi, jika Anda bergabung dengan organisasi dengan ekonomi yang stabil dan kuat – kita cenderung mendapatkan keuntungan. Kita tidak akan kehilangan apa pun,” imbuhnya.
Baca Juga: Kabar Baik! China Luncurkan Visa ASEAN untuk Negara-Negara ASEAN dan Timor-Leste
Timor-Leste mengajukan keanggotaan ASEAN pada tahun 2011. Negara ini diberi status pengamat pada tahun 2022, tetapi masih dalam pengawasan karena kelompok tersebut tengah menilai kesiapannya.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim – yang negaranya menjadi ketua ASEAN pada tahun 2025 – mengumumkan pada KTT ASEAN pada tanggal 27 Mei bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota penuh kelompok regional tersebut pada pertemuannya yang dijadwalkan pada bulan Oktober 2025.
Negara setengah pulau tersebut – yang terletak di antara Indonesia bagian timur dan Australia bagian utara, dan 20 kali lebih besar dari Singapura – selanjutnya akan menjadi anggota ASEAN yang ke-11.
Ramos-Horta mengatakan, negara tersebut telah memenuhi enam dari tujuh tolok ukur pada peta jalan ASEAN. Tantangan terakhir terletak pada reformasi ekonomi, termasuk peningkatan infrastruktur dan kepatuhan terhadap perjanjian perdagangan.
Ia mengakui adanya penolakan awal dari beberapa negara anggota, dengan menyebutkan kekhawatiran seperti lembaga negara yang rapuh, sumber daya yang terbatas, dan kesenjangan tata kelola.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Bangun Fasilitas di Bandara Presiden Nicolau Lobato Timor Leste
Namun, bergabung dengan ASEAN telah menjadi agenda utama sejak ia kembali menjabat pada tahun 2022. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai presiden dari tahun 2007 hingga 2012.
“Jika melihat ke belakang, saya sangat berterima kasih kepada mereka yang bersikeras bahwa kami belum siap… ASEAN akan selalu fokus pada pengembangan sumber daya manusia, pembangunan ekonomi Timor-Leste. Itulah yang akhirnya kami lakukan selama ini. Kami telah membuat kemajuan yang luar biasa,” katanya.
Wakil Menteri Urusan Asean Timor-Leste Milena Rangel merenungkan perjalanan panjang negara itu untuk mencapai tempatnya saat ini.
“Kami datang dari negara yang hancur total. Kami berkembang dari abu,” katanya. “Anda dapat membayangkan, secara kelembagaan, kami harus membangun kembali negara ini dari awal.”
Tonton: Ranking Paspor Terkuat di Asia Tenggara Tahun 2025, Indonesia Kalah dari Timor Leste
Sejak Februari 2023, Timor-Leste telah menghadiri setiap pertemuan terkait Asean. Namun di luar sesi foto, keanggotaan penuh bergantung pada ekonomi yang sulit. Negara ini tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dan hanya memiliki segelintir negosiator terlatih, kata Rangel.
“Kami tidak ingin terisolasi,” kata Rangel. “Timor-Leste ingin menjadi bagian dari organisasi ini (ASEAN) bukan hanya sebagai penerima manfaat – mereka juga ingin menjadi anggota yang berharga dan berkontribusi.”