kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Timur Tengah Memanas, Iran Antisipasi Serangan Israel Terhadap Fasilitas Nuklirnya


Kamis, 12 Juni 2025 / 22:46 WIB
Timur Tengah Memanas, Iran Antisipasi Serangan Israel Terhadap Fasilitas Nuklirnya
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengeluarkan peringatan tegas kepada Israel bahwa rezim tersebut akan menerima respons yang lebih menghancurkan jika melakukan kesalahan. Peringatan ini disampaikan Pezeshkian pada Rabu (1/10/2024).Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Kamis menyatakan bahwa Iran melanggar kewajiban nonproliferasi nuklirnya.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WINA/DUBAI. Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Kamis menyatakan bahwa Iran melanggar kewajiban nonproliferasi nuklirnya. 

Sebagai tanggapan, Teheran mengumumkan sejumlah langkah balasan, di tengah kekhawatiran meningkatnya potensi serangan militer Israel, menurut seorang pejabat Iran yang mengaku telah menerima peringatan dari negara sahabat.

Pejabat Amerika Serikat dan Iran dijadwalkan menggelar putaran keenam perundingan mengenai program pengayaan uranium Iran di Oman pada Minggu, menurut pejabat AS dan Oman.

Namun, ketegangan keamanan meningkat sejak Presiden AS Donald Trump menyatakan pada Rabu bahwa personel militer AS telah dipindahkan dari kawasan karena situasi yang dinilai berbahaya. Trump menegaskan bahwa Teheran tidak akan diizinkan mengembangkan senjata nuklir.

Baca Juga: Daftar 10 Negara Paling Kaya di Timur Tengah, Makmur Karena Minyak

Seorang pejabat AS menyebutkan bahwa Washington khawatir Israel dapat melancarkan serangan militer terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang. 

Meskipun demikian, Trump dilaporkan telah memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar tidak melakukan serangan selama upaya diplomasi dengan Teheran masih berlangsung.

Intelijen AS menunjukkan bahwa Israel telah melakukan persiapan untuk menyerang instalasi nuklir Iran. Namun, belum ada indikasi bahwa keputusan akhir telah diambil.

Ketidakstabilan regional juga diperburuk oleh dampak perang Gaza antara Israel dan kelompok Hamas. Trump menyatakan akan mempertimbangkan opsi pengeboman terhadap Iran jika perundingan nuklir tidak membuahkan hasil, dan menilai bahwa peluang Iran untuk menghentikan pengayaan uranium kian kecil. 

Iran sendiri menuntut pencabutan sanksi AS yang diberlakukan sejak 2018.

Baca Juga: Turki Jadi Pemilik Kekuatan Militer Terbesar di Timur Tengah, Kalahkan Israel & Iran

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa sekalipun fasilitas nuklir negaranya dibom, Iran akan membangunnya kembali, demikian dilaporkan media pemerintah pada Kamis.

Pernyataan Dewan Gubernur IAEA bahwa Iran melanggar kewajiban nonproliferasi merupakan yang pertama dalam hampir dua dekade, membuka kemungkinan Iran dilaporkan ke Dewan Keamanan PBB. 

Ketegangan ini merupakan kelanjutan dari perselisihan yang terjadi sejak AS keluar dari kesepakatan nuklir pada 2018 di bawah pemerintahan Trump.

Seorang pejabat IAEA menyampaikan bahwa Iran telah memberi tahu badan tersebut tentang rencana pembangunan fasilitas pengayaan uranium ketiga. 

Pengayaan uranium bisa digunakan untuk bahan bakar reaktor atau, pada tingkat tinggi, untuk senjata nuklir. Iran menyatakan bahwa program nuklirnya hanya bertujuan damai.

Sebagai tanggapan atas keputusan IAEA, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa tindakan Iran melemahkan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) dan menjadi ancaman langsung terhadap stabilitas kawasan dan internasional.

Iran merupakan negara penandatangan NPT, sementara Israel tidak, meskipun secara luas diyakini memiliki senjata nuklir satu-satunya di Timur Tengah.

Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer dan Kepala Mossad David Barnea dijadwalkan bertemu Utusan Khusus AS Steve Witkoff di Oman menjelang perundingan Iran-AS, guna menyampaikan posisi Israel secara langsung, demikian laporan media Israel.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menyatakan bahwa resolusi IAEA menambah kompleksitas dalam perundingan mendatang, namun menegaskan bahwa Teheran tetap akan hadir di Muscat untuk memperjuangkan hak-haknya.

Baca Juga: AS Bersiap Evakuasi Sebagian Kedutaannya di Irak, Situasi Timur Tengah Memanas

Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas, usai bertemu para menlu Eropa di Roma, menyatakan bahwa kekhawatiran UE terhadap Iran bukan hanya soal nuklir, tetapi juga dukungannya terhadap Rusia dan penahanan warga negara Eropa di Iran.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×