kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tiongkok Tingkatkan Anggaran Pertahanan sebesar 7,2%


Rabu, 06 Maret 2024 / 07:13 WIB
Tiongkok Tingkatkan Anggaran Pertahanan sebesar 7,2%
ILUSTRASI. Tiongkok akan meningkatkan anggaran belanja pertahanannya sebesar 7,2% tahun ini. Royalty-Free/Corbis


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menolak berkomentar. Kementerian Pertahanan Australia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

James Char, pakar keamanan di RSIS, mengatakan bahwa meskipun anggaran pertahanan melampaui pertumbuhan PDB, anggaran pertahanan tetap berada pada kisaran 1,3% dari keseluruhan produk domestik bruto dalam dekade terakhir dan tidak memberikan tekanan pada kas negara.

“Tentu saja, keberuntungan ekonomi jangka panjang negara ini akan menentukan apakah hal ini dapat dipertahankan di masa depan,” kata Char.

Pembelian peralatan baru kemungkinan akan menghabiskan sebagian besar anggaran karena militer berupaya memenuhi tujuan modernisasi penuh Xi pada tahun 2035, kata IISS dalam penelitian yang diterbitkan bulan lalu.

Dorongan tersebut berlanjut di beberapa bidang, dengan Tiongkok memproduksi senjata mulai dari kapal perang dan kapal selam hingga drone dan rudal canggih yang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir dan konvensional.

Baca Juga: Filipina Gelar Patroli Udara Gabungan dengan AS untuk Melindungi Wilayahnya

Char mengatakan manajemen yang lebih ketat juga akan menjadi prioritas bagi kepemimpinan militer setelah pembersihan personel tingkat tinggi terkait pengadaan senjata.

Dalam laporan kerja pemerintah, Tiongkok mengulangi seruan untuk penyatuan kembali dengan Taiwan, namun menambahkan penekanan bahwa Tiongkok ingin bersikap tegas dalam melakukan hal tersebut dan menghilangkan istilah “damai”, yang telah digunakan dalam laporan sebelumnya.

Meskipun ini bukan pertama kalinya Tiongkok menghilangkan kata “damai”, perubahan bahasa tersebut diperhatikan dengan cermat sebagai kemungkinan tanda sikap yang lebih tegas terhadap Taiwan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×