Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, memecoin yang menggunakan nama Trump dan keluarganya mengalami lonjakan popularitas.
Namun, di balik euforia tersebut, maraknya token tiruan di pasar telah menciptakan kerugian besar bagi para investor.
Lonjakan Token Trump dan Melania
Pada 20 Januari, analisis dari platform Birdeye mencatat ribuan memecoin baru diluncurkan di jaringan Solana. Di antaranya, 61 token dengan branding "TRUMP" atau "MELANIA" meniru proyek resmi dengan klaim autentik melalui deskripsi dan logo mereka.
Baca Juga: Trump's World Liberty Financial Curi Perhatian Publik dengan Membeli Jutaan Bitcoin
Token tiruan ini berhasil mengumpulkan dana sebesar US$4,8 juta hanya dalam waktu 24 jam, melibatkan lebih dari 12.000 dompet. Namun, sebagian besar token ini menunjukkan karakteristik berisiko, seperti volume perdagangan tinggi tetapi likuiditas rendah.
Menurut Blockaid, jumlah token tiruan dengan nama "Trump" meningkat drastis dari rata-rata harian 3.300 menjadi 6.800 pada hari peluncuran token resmi TRUMP. Hal ini menjadi bukti eksploitasi nama terkenal oleh scammer untuk menarik perhatian investor yang kurang waspada.
Risiko Token Tiruan
Dari 61 token tiruan, 38 token Trump diperdagangkan di bursa terdesentralisasi (DEX) Solana, sementara sisanya adalah token Melania. Sayangnya, sebagian besar token ini dirancang untuk rug pull, yaitu strategi di mana pencipta token menguras likuiditas sehingga investor tidak dapat menjual aset mereka.
Statistik Token Trump
- Hanya 9 token Trump yang memiliki likuiditas di atas US$10.000.
- Dalam 24 jam, 6 token kehilangan seluruh likuiditasnya.
- Token lainnya memiliki konsentrasi kepemilikan tinggi, dengan 99% suplai dikuasai oleh dua dompet utama.
Statistik Token Melania
- Dari 23 token Melania, hanya 4 token yang memiliki likuiditas lebih dari US$10.000.
- Dalam sehari, satu token kehilangan likuiditas, sementara token lainnya menunjukkan pola kepemilikan terpusat.
Para ahli, seperti Mads Eberhardt dari Steno Research, memperingatkan bahwa metrik seperti kapitalisasi pasar dan valuasi penuh (FDV) sering kali dimanipulasi untuk menarik investor.
Baca Juga: Trump Dikecam Keras, Peluncuran Memecoin Diduga Hanya untuk Kepentingan Pribadi
Performa Token Resmi TRUMP dan MELANIA
Token resmi TRUMP diluncurkan pada 17 Januari dan mencatat FDV sebesar US$71 miliar, menjadikannya salah satu dari 15 cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Namun, setelah pelantikan Trump pada 20 Januari, FDV-nya turun menjadi US$40 miliar, menempatkannya di posisi ke-28.
Peluncuran token ini mendapat kritik dari berbagai pihak, termasuk Nic Carter dari Castle Island Ventures, yang menyebut langkah ini membuka potensi konflik kepentingan dan melanggar norma kepresidenan. Kritik serupa juga datang dari miliarder pendukung Dogecoin, Mark Cuban, yang mengatakan, "Ini adalah pukulan bagi legitimasi industri kripto."
Token resmi lainnya, MELANIA, juga memicu kontroversi serupa, dengan sebagian pihak menilai bahwa peluncurannya bertujuan untuk memanfaatkan popularitas nama Trump demi keuntungan finansial.
Kehadiran Token Imitasi Keluarga Trump
Tidak hanya token TRUMP dan MELANIA, sejumlah token yang menggunakan nama anggota keluarga Trump, seperti BARRON dan IVANKA, juga bermunculan. Salah satu investor bahkan kehilangan hampir US$1 juta setelah berinvestasi pada token bertema BARRON.
Data dari Lookonchain menunjukkan bahwa dompet terkait entitas Trump, CIC Digital, menerima transfer token bertema keluarga Trump, memicu spekulasi akan adanya peluncuran resmi berikutnya. Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi terkait keaslian proyek-proyek tersebut.
Baca Juga: Masa Jabatan Kedua Donald Trump Menandai Era Baru Mata Uang Kripto
Dunia DeFi dan Eksploitasi FOMO
Menurut Alan Orwick, salah satu pendiri Quai Network, scammers memanfaatkan fear of missing out (FOMO) untuk mendorong keputusan impulsif dari investor. Taktik ini sering kali berujung pada kerugian besar karena investor terjebak dengan aset yang tidak bernilai.
Selain itu, aktivitas mencurigakan dari platform keuangan terdesentralisasi World Liberty Financial (WLF), yang terkait dengan entitas Trump, turut menjadi sorotan. Pada 19 Januari, WLF dilaporkan membeli sejumlah domain Ethereum Name Service (ENS), seperti barrontrump.eth dan trumpcoin.eth, yang memicu spekulasi lebih lanjut.