Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Setelah selama 5 tahun berturut-turut tumbuh, akumulasi harta para miliarder dunia merosot US$ 388 miliar dollar AS atau sekitar Rp 5.432 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS) sepanjang tahun 2018. Jumlah itu turun 4,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil laporan bank Swiss UBS dan perusahaan audit PwC yang dikutip dari CNN, Senin (25/11/2019), hingga akhir tahun 2018, jumlah miliarder dunia berkurang 57 orang menjadi 2.101 miliarder.
Berbagai peristiwa ekonomi dan keuangan yang terus terjadi sepanjang tahun menjadi penyebabnya, termasuk ketegangan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China dan ketidakstabilan pasar global.
Baca Juga: Cara Bill Gates kelola portofolionya agar tetap jadi miliarder meski rajin beramal
Adapun secara regional, kemerosotan nilai harta tertajam terjadi di kawasan Asia. Contohnya saja di China, harta miliarder China merosot hingga 12,3% ketika dihitung dengan mata uang dollar AS. Hampir separuh dari kemerosotan tersebut disebabkan depresiasi nilai tukar yuan China jika dibandingkan dengan dollar AS.
Kawasan Asia juga mengalami kemerosotan besar dalam hal jumlah miliarder, dengan China dan India menjadi negara dengan jumlah penurunan terbesar. China kehilangan 48 miliardernya, sehingga hanya ada 325 miliarder di negara tersebut.
Baca Juga: Tantang Trump, Bloomberg maju sebagai kandidat Presiden AS
Namun demikian, Asia dinilai masih menjadi kawasan dengan jumlah miliarder terbesar di dunia. Meskipun secara kesuluruhan terjadi kemerosotan, namun miliarder Amerika Serikat mencatatkan pertumbuhan kekayaan terbesar tahun lalu.
Didukung oleh kesuksesan industri teknologi, Amerika Serikat justru mengalami peningkatan jumlah miliarder. Hingga akhir 2018, di Amerika terdapat 89 miliarder yang berbisnis di bidang teknologi. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2017 lalu yang berjumlah 70 orang.
Baca Juga: Bill Gates sumbang Rp 490 triliun, tapi nilai kekayaanya tidak turun, ini rahasianya
Sementara nilai kekayaan miliarder AS cenderung tumbuh stagnan, namun jumlah miliarder justru tumbuh 4,8% dengan 749 miliarder di kawasan tersebut. Para entrepreneur di bidang teknologi terus mendorong ekonomi global, menjadi salah satu pengendali dari hampir satuper tiga kekayaan miliarder dalam lima tahun terakhir.
Para miliarder teknologi ini memegang hampir US$ 1,3 triliun aset kekayaan dunia hingga akhir 2018. Harta mereka pun tercatat tumbuh dua kali lipat selama lima tahun ke belakang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Total Harta Orang Kaya Dunia Merosot Rp 5.432 Triliun"
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena