Sumber: New York Times | Editor: Sanny Cicilia
PALO ALTO. Teknologi aritificial intelligence (AI) telah menarik perusahaan raksasa seperti Google untuk membuat mesin yang belajar dan membuat keputusan. Nah, Toyota Motor juga ingin mengembangkan teknologi kecerdasan buatan ini.
Toyota mengumumkan hari ini, Jumat (6/11), akan menggelontorkan uang US$ 1 miliar untuk membangun pusat riset dan pengembangan di kawasan Silicon Valley.
Untuk menjadi jembatan atara sains dan komersial, perusahaan otomotif terbesar dunia ini akan mendirikan perusahaan baru Toyota Research Institute. Laboratoriumnya akan dibangun berdekatan dengan Standford University dan M.I.T di Cambridge.
Rencananya, Toyota merekrut 200 orang ilmuwan untuk pusat riset AI barunya. "Orang yang melakukan pekerjaan seputar ini lebih banyak di Silicon Valley ketimbang tempat lain di dunia," kata Gill Pratt, mantan pejabat di Defense Advanced Projets Research Agency (DARPA), yang akan memimpin proyek Toyota.
Untuk awal, pusat riset Toyota akan fokus pada teknologi AI dan robotik. Mereka akan mengeksplorasi kebiasaan manusia baik di luar atau dalam ruangan, serta membuat teknologi yang bisa membantu para lansia.
Pusat riset ini akan mulai berjalan Januari 2016, dan memprioritaskan pada teknologi mengemudi lebih aman untuk manusia, bukan semata menggantikan pengemudi manusia seperti yang dikerjakan Google dan Uber.
Selama puluhan tahun, pengembangan AI mengecewakan. Saat ini, perkembangannya lebih terasa seperti yang kita lihat pada Siri, asisten personal dari Apple, dan perkembangan pesat teknologi kendaraan yang bisa menyetir sendiri atau self-driving.