Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pada Rabu (13/3/2024), Toyota Motor setuju untuk memberikan kenaikan gaji terbesar dalam 25 tahun terakhir kepada pekerja pabrik.
Hal ini meningkatkan ekspektasi bahwa kenaikan gaji yang besar akan memberikan kelonggaran bagi bank sentral untuk membuat perubahan kebijakan penting pada minggu depan.
Mengutip Reuters, sejumlah produsen mobil seperti Toyota, Panasonic, Nippon Steel dan Nissan termasuk di antara beberapa nama besar Japan Inc yang setuju untuk sepenuhnya memenuhi tuntutan serikat pekerja untuk kenaikan gaji pada negosiasi upah tahunan yang berakhir pada hari Rabu.
Pembicaraan tersebut, yang sudah lama menjadi ciri khas hubungan kolaboratif antara manajemen dan buruh Jepang, diawasi dengan ketat tahun ini. Pasalnya, kenaikan gaji diperkirakan akan membantu membuka jalan bagi bank sentral untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatif yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Toyota, produsen mobil terbesar di dunia dan biasanya menjadi pemimpin dalam perundingan tahunan tersebut, mengatakan pihaknya menyetujui tuntutan kenaikan gaji bulanan sebanyak 28.440 yen (US$ 193) dan pembayaran bonus yang merupakan rekor tertinggi.
Sesuai dengan praktik sebelumnya, perusahaan tidak memberikan angka persentase kenaikan gaji.
“Kami melihat momentum kuat untuk kenaikan upah,” kata juru bicara pemerintah Jepang dan kepala sekretaris kabinet, Yoshimasa Hayashi, kepada wartawan.
Baca Juga: PDB Jepang Kuartal IV Direvisi Naik, Perekonomian Terhindar dari Resesi
Dia menambahkan, “Sangat penting bahwa momentum kenaikan upah yang kuat akan menyebar ke perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.”
Perdana Menteri Fumio Kishida telah menjadikan upaya untuk mengakhiri pertumbuhan upah yang rendah selama bertahun-tahun sebagai prioritas utama untuk meningkatkan belanja konsumen yang lemah.
Kenaikan upah di Jepang masih jauh di belakang rata-rata kelompok negara-negara kaya OECD.
Bank of Japan juga mencermati hasilnya sebagai data penting dalam memutuskan kapan akan mengakhiri suku bunga negatif, yang sudah diterapkan sejak tahun 2016.
Bank of Japan, yang telah bertahan dengan stimulus besar-besaran dan suku bunga sangat rendah selama bertahun-tahun lebih lama dibandingkan negara-negara maju lainnya dalam upaya untuk menghidupkan kembali perekonomian yang hampir mati, akan mengadakan pertemuan penetapan kebijakan berikutnya pada tanggal 18-19 Maret 2024.
Baca Juga: Toyota Industries Menanti Sanksi Atas Kecurangan Uji Emisi Mesin
“Hasil negosiasi upah tahunan tahun ini sangat penting dalam menentukan waktu penghentian stimulus besar-besaran," kata Gubernur BOJ Kazuo Ueda kepada parlemen pada hari Rabu.
Menurut kelompok serikat pekerja terbesar di Jepang, Rengo, pekerja di perusahaan-perusahaan besar telah meminta kenaikan tahunan sebesar 5,85%. Jika hal ini disepakati, maka akan melampaui tingkat 5% untuk pertama kalinya dalam 31 tahun.