Sumber: The Street | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pada 30 November, Trump memberi sinyal bahwa pilihannya sudah final, namun belum siap menyebut nama. Pada September, ia mengatakan tiga nama yang dipertimbangkan: Kevin Hassett, mantan pejabat Fed Kevin Warsh, dan Gubernur Fed Christopher Waller.
Sejumlah ekonom khawatir bahwa pemilihan sosok seperti Hassett, yang sejalan dengan dorongan Gedung Putih untuk memangkas bunga cepat dan besar, bisa merusak independensi Fed yang selama ini menjadi fondasi kredibilitas kebijakan moneter AS.
Kyle Rodda dari Capital.com menyebut Hassett sebagai ekonom yang condong dovish dan kemungkinan besar akan menjaga suku bunga tetap rendah.
Tonton: Setelah Sumatera, Waspadai Bibit Siklon Tropis di Selatan Indonesia Jelang Nataru 2026
Kesimpulan
Donald Trump ingin mengganti Jerome Powell karena Fed tidak mengikuti tekanan politiknya untuk memangkas bunga secara agresif. Kevin Hassett muncul sebagai favorit, sosok yang tidak hanya dekat dengan Trump, tetapi juga terbuka mendukung pemangkasan bunga yang besar.
Risiko utamanya:
- Independensi Fed bisa terancam, yang secara historis sangat penting bagi stabilitas pasar keuangan AS.
- Kandidat seperti Hassett mungkin terlalu sejalan dengan agenda politik sehingga berpotensi menciptakan tekanan pasar atau konflik internal dengan FOMC.
- Pasar global akan mencermati apakah Fed berubah menjadi instrumen politik, sesuatu yang bisa mengguncang kepercayaan investor.
- Secara implisit, artikel ini juga menunjukkan upaya Trump untuk memperkuat kontrol atas lembaga yang seharusnya tidak dikendalikan politisi—sesuatu yang berpotensi jangka panjang lebih berbahaya dibanding sekadar perdebatan suku bunga.













