Sumber: The Street | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Gedung Putih mengklaim telah memutuskan siapa yang akan menjadi Ketua Federal Reserve (Fed) berikutnya.
Presiden Donald Trump bukanlah presiden pertama yang kecewa dengan bank sentral AS dan pimpinannya. Tapi dia jelas yang paling lantang.
Mengutip The Street, sejak awal masa jabatannya, Trump terus menekan bank sentral yang seharusnya independen agar memangkas suku bunga hingga 3 poin persentase. Setelah mempertahankan suku bunga acuannya sepanjang tahun, Fed akhirnya memangkas suku bunga sedikit, masing-masing seperempat poin, pada September dan Oktober. Saat ini suku bunga berada di kisaran 3,75–4,00%.
Pasar memperkirakan ada kemungkinan hampir 88% bahwa Fed akan kembali memangkas bunga seperempat poin pada pertemuan 9–10 Desember. Namun bagi Trump, pelonggaran ini tidak cukup untuk mencegah resesi atau stagflasi, mengangkat pasar perumahan yang lesu, atau menekan biaya bunga utang pemerintah.
Trump bahkan menyerang Jerome Powell baik secara pribadi maupun profesional, karena kebijakan Fed dianggap tidak mengikuti keinginannya.
Pada 30 November, Trump mengatakan dirinya telah memilih kandidat pengganti Powell, meski belum menyebut nama. Bloomberg melaporkan bahwa Kevin Hassett, penasihat ekonomi sekaligus loyalis Trump, menjadi kandidat terkuat.
Baca Juga: Bursa Asia Mixed Kamis (4/12) Pagi, Sentimen Hati-Hati Jelang Keputusan The Fed
Masa jabatan Powell akan berakhir pada Mei. Biasanya, pencarian ketua baru dilakukan 1–2 bulan sebelum masa jabatan berakhir. Namun ketika Gedung Putih menyadari bahwa memecat Powell hampir pasti ilegal, mereka mulai berburu pengganti sejak musim panas untuk “membayangi” Powell hingga Mei.
Sebuah laporan eksklusif Bloomberg menyebut bahwa Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Kevin Hassett, saat ini menjadi favorit. Sementara itu, Menteri Keuangan Scott Bessent memimpin langsung proses seleksi. Tugasnya adalah mencari sosok yang mendukung pemangkasan suku bunga agresif, tapi tetap dipercaya pasar global.
Hassett memperkuat spekulasi itu. Dalam wawancaranya dengan Fox News, ia mengatakan bahwa jika dia adalah Ketua Fed, ia “sudah memotong suku bunga saat ini juga,” karena data menurutnya mengisyaratkan perlunya penurunan.
Namun beberapa analis ragu. Neil Dutta dari Renaissance Macro mengatakan Hassett mungkin akan kesulitan mendapatkan dukungan dari anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), dan menyebut Hassett sebagai sosok yang paling mudah ditekan oleh Trump.
Trump memang kerap mencoba mengendalikan bank sentral yang seharusnya independen: ia menyerang Powell karena dianggap telat memangkas suku bunga, mengkritik biaya renovasi gedung Fed, hingga mencoba memecat Gubernur Fed Lisa Cook atas dugaan penipuan yang belum terbukti. Kasus itu akan diputuskan Mahkamah Agung Januari nanti.
Baca Juga: Prediksi Mr. Wonderful: Bitcoin Bergerak Tipis Meski Bunga The Fed Tetap













