Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. New Delhi, ibu kota India, kembali dilanda tragedi setelah insiden desak-desakan di stasiun kereta utama menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas, termasuk lima anak-anak.
Laporan dari Press Trust of India (PTI) yang dikutip berbagai media pada Minggu (16 Februari) menyebutkan bahwa korban termuda berusia tujuh tahun, sementara yang tertua mencapai 79 tahun.
Dari 18 korban yang telah teridentifikasi, 14 di antaranya adalah perempuan.
Sebagian Besar Korban adalah Jemaah Menuju Maha Kumbh
Atishi, Menteri Utama Wilayah Ibu Kota Nasional Delhi, mengonfirmasi bahwa banyak korban adalah jemaah yang hendak menghadiri festival keagamaan Hindu Maha Kumbh di Prayagraj. Sebelumnya, ia menyatakan jumlah korban tewas mencapai 15 orang sebelum angka tersebut direvisi menjadi 18 orang.
Baca Juga: 10 Negara Terkecil di Dunia: Ada Maladewa Sampai Vatikan
Selain korban tewas, lebih dari selusin orang mengalami luka-luka dan saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit, menurut laporan media lokal.
Kronologi Insiden di Stasiun Kereta Api New Delhi
Insiden tragis ini terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat (14.30 GMT) pada Sabtu (15 Februari) di dua peron yang dipenuhi penumpang yang menunggu kereta menuju kota Prayagraj, tempat perayaan Maha Kumbh berlangsung.
Rekaman media menunjukkan kepanikan di lokasi kejadian, dengan orang-orang saling bertumpukan akibat lonjakan massa. Aparat kepolisian dan tim penyelamat berusaha mengendalikan situasi serta membantu para korban.
Seorang saksi mata yang diwawancarai oleh India Today menggambarkan kepadatan yang luar biasa di stasiun. “Ada lautan manusia di stasiun kereta, dan kerumunan tiba-tiba bergerak menuju kereta yang akan berangkat ke Prayagraj. Saya kehilangan barang-barang saya dan nyaris tidak selamat,” katanya dengan suara bergetar.
Penyelidikan Resmi dan Tanggapan Pemerintah
Menteri Perkeretaapian India, Ashwini Vaishnaw, menyatakan bahwa penyelidikan telah diperintahkan untuk mengungkap penyebab pasti insiden ini.
Sementara itu, Letnan Gubernur Delhi, VK Saxena, mengunjungi beberapa korban yang dirawat di rumah sakit. “Ini adalah insiden yang sangat tragis, dan kami berdoa bagi mereka yang telah kehilangan nyawa,” ujar Atishi dalam pernyataannya kepada media.
Baca Juga: Donald Trump Umumkan ‘Reciprocal Tariff’ untuk Balas Pajak Impor AS
Rekor Kelam Stampede di India
India memiliki sejarah panjang insiden desak-desakan mematikan, terutama dalam perayaan keagamaan yang melibatkan jutaan orang. Bulan lalu, puluhan orang tewas dalam insiden serupa di Maha Kumbh di India utara, ketika jutaan jemaah berkumpul untuk mandi di sungai suci pada hari paling sakral dalam festival yang berlangsung selama enam minggu itu.
Selain insiden desak-desakan, India juga mengalami berbagai kecelakaan transportasi dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu yang paling parah terjadi pada 2023, ketika tabrakan kereta menewaskan sedikitnya 288 orang.
Jaringan kereta api India merupakan yang terbesar keempat di dunia dan saat ini tengah menjalani modernisasi senilai 30 miliar dolar AS sebagai bagian dari upaya Perdana Menteri Narendra Modi untuk meningkatkan konektivitas dan keselamatan transportasi.