Sumber: Washington Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Klaim Presiden Trump bahwa 99% dari kasus COVID-19 'benar-benar tidak berbahaya' adalah kebohongan yang kejam," katanya, seraya menambahkan bahwa para peneliti telah memperingatkan bahwa kerusakan otak akan terus berlanjut.
Kedua, membiarkan penyebaran penyakit secara eksponensial pada akhirnya akan membuat melindungi yang rentan menjadi tugas yang mustahil. "Semua wilayah keselamatan kami untuk orang sakit dan lanjut usia terancam punah ketika tingkat infeksi akan meningkat dengan cepat," tambahnya.
Baca Juga: Pasca hadiri 'Pesta Covid-19', seorang pria di Amerika meninggal dunia
Dalam kolomnya itu, Gerson juga mengajukan pertanyaan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas bencana nasional yang sedang berlangsung ini?
"Dimulai dari atas, di mana Trump telah menjadi sekutu yang gigih dan kreatif dari virus ini. Pada pertengahan April, presiden secara serentak mendukung strategi untuk pembukaan kembali ekonomi secara bertahap dan bijaksana dan mulai mendesak para pendukung populis untuk segera membuka wilayahnya kembali. Sangat jelas bagi semua orang, di mana rasa simpatinya berada," katanya.
Baca Juga: Donald Trump bertambah "miskin", kala kekayaan Jeff Bezos pecah rekor saat corona
Dia menjelaskan, ketimbang memerintahkan gubernur untuk melanjutkan penutupan sampai beban penyakit virus dapat dikelola, Trump sebaliknya malah menekan mereka untuk keuntungannya sendiri. "Gubernur yang bodoh dan ceroboh dengan cepat menerima pesan bahwa pemulihan ekonomi lebih mendesak daripada tanggung jawab pandemi," tambahnya.