kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Trump dikabarkan tidak akan meninggalkan Gedung Putih kendati kalah dari Biden


Sabtu, 07 November 2020 / 21:48 WIB
Trump dikabarkan tidak akan meninggalkan Gedung Putih kendati kalah dari Biden
ILUSTRASI. Donald Trump dikabarkan tidak akan meninggalkan Gedung Putih kendati kalah dari Joe Biden.


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Presiden Donald Trump dikabarkan bakal membentengi diri dan menolak keluar dari Gedung Putih jika Joe Biden menang Pemilu AS.

Dengan keunggulan Biden yang semakin jauh, di mana beberapa lembaga memproyeksikan dia sudah merebut 270 suara elektoral, Trump menuding bahwa dia dicurangi.

Petahana mengeklaim tanpa bukti keunggulan yang dia dapatkan sudah direnggut, sehingga dia berencana untuk menggugat ke mahkamah agung.

Daripada mengakui kekalahan seperti yang dilakukan pendahulunya, petahana mengindikasikan dia akan bertarung untuk bertahan di Gedung Putih.

Baca Juga: Administrasi Trump ajukan penjualan senjata senilai Rp 145 triliun ke UEA

Berdasarkan laporan CNN, presiden berusia 74 tahun itu tidak mempersiapkan pernyataan berisi mengakui kemenangan saingannya dari Partai Demokrat itu.

Bahkan berdasarkan pengakuan sumber terdekat Trump, sang presiden dalam beberapa hari terakhir tak menyiratkan mengakui kekalahan.

Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows dilaporkan tidak berusaha untuk memberi tahu presiden mengenai realitas yang sudah terjadi.

Tim kampanye presiden sendiri dilaporkan berusaha menggalang dana US$ 60 juta (Rp 953,2 miliar) untuk biaya gugatan ke pengadilan.

Baca Juga: Trump mengajukan sejumlah tuntutan hukum untuk mempertahankan Gedung Putih

Sumber internal presiden menuturkan, sejumlah pembantunya membeberkan ide agar presiden dari Partai Republik itu agar tetap diam.

Alasannya, menyebut Pemilu AS curang selain menghancurkan bisnisnya, juga bisa memupuskan apa pun ambisi politiknya d masa depan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×