kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.431.000   15.000   0,62%
  • USD/IDR 16.693   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.620   -80,44   -0,92%
  • KOMPAS100 1.182   -10,18   -0,85%
  • LQ45 847   -9,87   -1,15%
  • ISSI 310   -3,01   -0,96%
  • IDX30 434   -7,32   -1,66%
  • IDXHIDIV20 502   -8,12   -1,59%
  • IDX80 132   -1,25   -0,94%
  • IDXV30 137   -3,01   -2,15%
  • IDXQ30 138   -2,16   -1,54%

Trump Klaim Ada Pembeli TikTok di AS, Drama Hampir Setahun Berakhir


Selasa, 16 September 2025 / 20:45 WIB
Diperbarui Selasa, 16 September 2025 / 21:09 WIB
Trump Klaim Ada Pembeli TikTok di AS, Drama Hampir Setahun Berakhir
ILUSTRASI. A U.S. flag is displayed in front of Tik Tok logo in this illustration picture taken August 9, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (16/9/2025) mengatakan bahwa AS dan China telah mencapai kesepakatan yang memungkinkan aplikasi video pendek TikTok tetap beroperasi di AS.

Kesepakatan tersebut mencakup pengalihan aset TikTok di AS dari ByteDance, perusahaan asal China, ke pemilik baru yang berbasis di AS.

Baca Juga: Tokopedia dan TikTok Shop Dorong Perempuan Jadi Kreator Konten Lewat Cara Ini

Jika terealisasi, langkah ini bisa mengakhiri saga hampir setahun terakhir yang sempat memanas dan menjadi bagian dari tensi dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.

TikTok sendiri memiliki 170 juta pengguna di AS, sehingga posisinya sangat strategis dalam dinamika sosial-politik negeri Paman Sam.

Trump tidak merinci isi kesepakatan. Namun, setiap perjanjian kemungkinan tetap memerlukan persetujuan Kongres AS yang dikuasai Partai Republik.

Pada 2024, saat pemerintahan Presiden Joe Biden, Kongres mengesahkan undang-undang yang mewajibkan divestasi TikTok.

Regulasi ini lahir dari kekhawatiran bahwa data pengguna AS bisa diakses pemerintah China untuk tujuan mata-mata maupun operasi pengaruh.

Baca Juga: Oracle Masuk Konsorsium yang Memungkinkan TikTok Lanjutkan Operasi di AS

Meski begitu, pemerintahan Trump beberapa kali menunda penegakan aturan penutupan TikTok.

Deadline divestasi sudah diperpanjang tiga kali karena kekhawatiran memicu protes dari jutaan pengguna TikTok sekaligus mengganggu kanal komunikasi politik.

Trump sendiri kerap memuji peran TikTok dalam kemenangannya pada Pemilu 2024. Akun pribadinya kini memiliki 15 juta pengikut, sementara Gedung Putih juga meluncurkan akun resmi TikTok bulan lalu.

CNBC melaporkan kesepakatan ini diperkirakan rampung dalam 30–45 hari ke depan. Struktur transaksi dikabarkan akan melibatkan investor lama ByteDance serta investor baru yang berbasis di AS.

Baca Juga: AS–China Capai Kesepakatan Soal TikTok, Trump dan Xi Akan Konfirmasi Jumat (19/9)

Sebelumnya, skema serupa sudah sempat digodok pada musim semi lalu, yakni memisahkan operasi TikTok di AS ke dalam entitas baru yang mayoritas dimiliki investor domestik.

Namun, rencana tersebut tertunda setelah China menolak menyetujuinya menyusul keputusan Trump mengenakan tarif tinggi terhadap produk-produk asal China.


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×