kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.600   0,00   0,00%
  • IDX 8.187   98,16   1,21%
  • KOMPAS100 1.135   16,09   1,44%
  • LQ45 808   11,84   1,49%
  • ISSI 288   3,11   1,09%
  • IDX30 421   6,14   1,48%
  • IDXHIDIV20 477   7,40   1,58%
  • IDX80 126   1,56   1,26%
  • IDXV30 134   0,68   0,51%
  • IDXQ30 133   2,04   1,56%

Trump Menekan Ukraina: Terima tuntutan Putin atau Hancur


Selasa, 21 Oktober 2025 / 07:34 WIB
Trump Menekan Ukraina: Terima tuntutan Putin atau Hancur
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy agar menyerahkan sebagian wilayah negaranya kepada Rusia dalam pertemuan tegang pada Jumat lalu. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy agar menyerahkan sebagian wilayah negaranya kepada Rusia dalam pertemuan tegang pada Jumat lalu. Dua sumber yang mengetahui isi pembicaraan itu menyebut pertemuan tersebut membuat delegasi Ukraina kecewa.

Melansir Reuters, Trump juga disebut menolak memberikan rudal jarak jauh Tomahawk untuk digunakan Ukraina, dan bahkan sempat mempertimbangkan pemberian jaminan keamanan bagi Kyiv maupun Moskow — pernyataan yang dianggap membingungkan oleh pihak Ukraina, menurut dua sumber anonim tersebut.

Usai pertemuan dengan Zelenskiy, Trump secara terbuka menyerukan gencatan senjata di garis depan saat ini — posisi yang kemudian disampaikan kembali oleh Zelenskiy dalam komentarnya kepada media. Menurut sumber ketiga, usulan itu muncul setelah Zelenskiy menegaskan bahwa ia tidak akan secara sukarela menyerahkan wilayah Ukraina kepada Rusia.

“Pertemuan berakhir dengan (Trump) memutuskan untuk membuat ‘kesepakatan di posisi sekarang, di garis demarkasi,’” ujar sumber tersebut.

Secara keseluruhan, meski bukan bencana bagi Ukraina, pertemuan itu menjadi kekecewaan bagi Zelenskiy yang berharap bisa meyakinkan Trump untuk memasok rudal Tomahawk jarak jauh yang mampu menyerang jauh ke wilayah Rusia.

Baca Juga: Ancaman dari NATO dan Ukraina Meningkat, Rusia Perketat Hukum Sabotase

Baik Gedung Putih maupun kantor presiden Ukraina belum memberikan komentar atas laporan ini. Sebagian isi pembicaraan pertama kali dilaporkan oleh Financial Times pada Minggu.

Beberapa pekan terakhir, muncul tanda-tanda bahwa Trump mulai mengalihkan prioritasnya dari upaya memaksa kesepakatan antara Kyiv dan Moskow, menuju dukungan penuh bagi Ukraina. Misalnya, setelah bertemu Zelenskiy di Sidang Umum PBB pada September, Trump sempat menyebut bahwa Ukraina mungkin saja bisa merebut kembali seluruh wilayah yang telah direbut Rusia — meski hal itu dinilai tidak realistis oleh Kyiv sendiri.

Namun pertemuan Jumat lalu menunjukkan bahwa Trump tampaknya kembali mendorong tercapainya kesepakatan sesegera mungkin, bahkan jika syaratnya tidak menguntungkan Ukraina.

Menurut sumber, pejabat AS berulang kali menyinggung kemungkinan pertukaran wilayah antara Ukraina dan Rusia — ide yang sempat disetujui Trump awal tahun ini. Dalam pertemuan itu, Trump dikatakan menegaskan pentingnya mencapai kesepakatan cepat.

Baca Juga: Zelenskiy: Ukraina Siapkan Kontrak Pembelian 25 Sistem Pertahanan Udara Patriot




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×