kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump: Pemimpin ISIS tewas meledakkan diri saat pasukan AS menyerang


Senin, 28 Oktober 2019 / 04:30 WIB
Trump: Pemimpin ISIS tewas meledakkan diri saat pasukan AS menyerang


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan, pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi tewas bunuh diri saat serangan pasukan elit AS dalam operasi khusus di Suriah, Sabtu (26/10) malam.

Baghdadi meninggal di samping ketiga anaknya dengan meledakkan rompi yang sarat bahan peledak, ketika ia melarikan diri dari pasukan AS ke dalam terowongan buntu selama serangan, yang berlangsung di wilayah Idlib, Barat Laut Suriah.

"Tadi malam Amerika Serikat membawa dunia pemimpin teroris nomor satu ke pengadilan," kata Trump dalam pidato di Gedung Putih, Minggu (27/10), yang menggambarkan serangan, yang disiarkan langsung secara nasional dan dikutip Reuters.

Baca Juga: Pertimbangkan tempatkan pasukan bersama Kurdi, AS tak benar-benar pergi dari Suriah

Di bawah pimpinan Baghdadi yang lahir di Irak, ISIS bertanggung jawab atas serangan mengerikan terhadap agama minoritas di Irak dan Suirah. Dan, serangan terhadap lima benua atas nama Islam ultra-fanatik.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan, tujuan dari operasi ini adalah untuk menangkap Baghdadi jika memungkinkan, tetapi membunuhnya bila diperlukan. Dua tentara AS menderita luka ringan selama operasi tapi sudah kembali ke tugas.

Seorang pejabat AS berbicara tentang kondisi anonimitas menyebutkan, operasi tersebut dilancarkan dari sebuah pangkalan udara di Irak Barat.

Kematian Baghdadi adalah kemenangan penting untuk Trump, setelah keputusannya menarik pasukan AS dari Suriah memicu gelombang kritik keras, termasuk dari sesama Partai Republik, bahwa langkah itu akan mengarah kepada kebangkitan ISIS.

Baca Juga: Duh, Trump bilang, Turki dan Kurdi seperti dua anak yang harus bertarung

"Para penjahat yang berusaha keras untuk mengintimidasi orang lain menghabiskan saat-saat terakhir dalam ketakutan, panik dan takut, serangan dari pasukan Amerika membuatnya (Baghdadi) sangat takut," ujar Trump.

"Dia (Bahgdadi) sampai di ujung terowongan saat pasukan kami mengejarnya. Dia menyulut rompi, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anaknya. Tubuhnya hancur oleh ledakan. Terowongan menguburnta," imbuh Trump.

Menurut Trump, yang mengawasi langsung jalannya operasi itu bersama Wakil Presiden Mike Pence, Rusia membuka wilayah udara untuk serangan dan sekutu Kurdi memberikan beberapa informasi yang berguna.

Tapi, Trump menegaskan, serangan tersebut tidak akan mengubah keputusannya menarik pasukan dari Suriah. Militer AS di Suriah termasuk Delta Force, pasukan elit Angkatan Darat, kata seorang pejabat AS kepada Reuters.

Trump menyebutkan, pembunuhan Baghdadi adalah pencapaian yang lebih besar dibanding operasi pada 2011 saat Pemerintahan Presiden Barack Obama menewaskan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden, yang merencanakan serangan 11 September 2001 di AS.

Baca Juga: Akhirnya Turki sepakat hentikan serangan ke Suriah, Trump: Kabar baik dari Turki

"Bin Laden adalah hal yang besar, tapi ini (Baghdadi) adalah yang terbesar yang ada. Ini adalah yang terburuk yang pernah ada," ungkap Trump.

Joe Biden, pesaing Trump dalam Pemilihan Presiden 2020 mendatang, mengucapkan selamat kepada mereka yang terlibat dalam operasi tersebut, tapi tidak menyebutkan nama Trump, sambil mengkritik kembali penarikan pasukan AS di Suriah.

"Kita tidak mampu untuk tidak mendapatkan gangguan atau mengambil mata kita dari target. ISIS tetap menjadi ancaman bagi rakyat AS dan sekutu kita, dan kita harus tetap menekan untuk mencegah ISIS dari usaha kebangkitan kembali atau mengancam AS lagi," sebut Biden.




TERBARU

[X]
×