Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump menyarankan agar aliansi NATO mempertimbangkan untuk mengeluarkan Spanyol dari keanggotaannya karena perselisihan mengenai anggaran militer negara Eropa Barat tersebut yang tertinggal.
Mengutip Reuters, Jumat (10/10/2025), pada Juni lalu, anggota aliansi keamanan yang didukung AS tersebut sepakat untuk meningkatkan anggaran militer mereka secara drastis menjadi 5% dari produk domestik bruto, memenuhi prioritas utama Trump, yang ingin warga Eropa membelanjakan lebih banyak untuk pertahanan mereka sendiri.
Namun, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada saat itu bahwa ia tidak akan berkomitmen pada target 5%, menyebutnya "tidak sesuai dengan negara kesejahteraan dan visi dunia kita."
Baca Juga: Perang Kata-Kata Putin-Trump: Kalau Rusia Macan Kertas, Lalu Apa Itu NATO?
Dalam pertemuan di Ruang Oval dengan pemimpin anggota terbaru kedua NATO, Presiden Finlandia Alexander Stubb, Trump mengatakan para pemimpin Eropa perlu mendesak Spanyol untuk meningkatkan komitmennya terhadap aliansi tersebut.
"Kalian harus mulai berbicara dengan Spanyol," kata Trump.
"Kalian harus menghubungi mereka dan mencari tahu mengapa mereka lamban."
Ia menambahkan: "Mereka tidak punya alasan untuk tidak melakukan ini, tapi tidak apa-apa. Mungkin kalian harus mengeluarkan mereka dari NATO, terus terang."
Baca Juga: Inggris Panggil Dubes Rusia soal Pelanggaran Wilayah Udara NATO
Spanyol menegaskan kembali komitmennya terhadap aliansi tersebut dan meminta agar tetap tenang, kata seorang sumber pemerintah, menambahkan bahwa negara itu adalah anggota penuh NATO dan memenuhi target kapabilitasnya sama seperti Amerika Serikat.
Spanyol bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada tahun 1982. Aliansi pertahanan kolektif yang beranggotakan 32 negara ini telah menjadi fokus sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022 dan melancarkan perang darat paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.